Gue ngga mendapat perguruan tinggi negeri, walau gue sudah memilih jurusan yang menurutku kurang diminati. Bahkan gue ngga ngerti kenapa bisa memilih jurusan tersebut. Dibenak gue berkata 'yang penting masuk PTN'. Gue sedikit bersyukur sebenarnya ngga mendapat PTN. Gue terlambat menyadari bahwa gue mempunyai warna yang berbeda. Andai gue bisa tegas dalam menyadarinya, mungkin orangtuaku tidak perlu mengeluarkan kocek hingga puluhan juta. Demi anak yang bahkan tidak tahu terimakasih. Orangtua mana yang tidak terluka melihat anak yang sudah dididik dengan sangat baik, menyiraminya dengan berbagai kasih sayang dan harta, berakhir menjadi seseorang yang mengecewakan seperti gue? Gue kehilangan arah. Gue bahkan ngga tau akan jadi apa nanti.
Memang, gue belum menghirup udara perkuliahan. Gue belum bisa menghilangkan ketakutanku akan kehidupan. Gue juga ngga bisa menjamin bila gue akan bahagia nantinya. Apa gue juga akan merasakan hal yang sama atau lebih buruk? Gue merasa kehilangan jati diri gue.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar