Aku menyukai film
home alone. Aku sangat menyukai disaat adegan tokoh utama menjahili sang
penjahat. Sangat suka! Apakah kalian juga suka dengan cerita Home Alone? Ikuti
terus cerita GREGET-ku ya?
Namaku Cynthia
Deriska. Aku lahir pada tanggal 16 Juni 2002. Jadi umurku 11 tahun. Sekarang
aku sudah mulai memasuki tahun ajaran baru di kelas 6. Aku sangat bangga dengan
hasil jerih payahku sendiri. Bukannya sombong, aku selalu menjadi juara kelas
dan umum di sekolahku. Piala piala dan medali menghiasi isi rumahku, membuatku
bosan melihatnya. Jadi beberapa aku buat untuk bermain bowling, bolanya
menggunakan bola basket kakakku. Kakakku itu super galak jika aku menjahilinya.
Sebenarnya dia sangat baik.
Rumahku tidak
terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Pekerjaan ayahku tidak pernah digaji.
Uang sakuku 5 juta perminggu. HUH! Pelit
banget sih! Kenapa nggak disamain sama uang jajan kakakku yang 15 juta? Mentang
mentang aku masih sekolah dasar.
Hari ini Mamaku
memasak masakan yang sangat SPESIAL untukku, ini adalah makanan favorit sekeluarga,
yaitu SEMUR JENGKOL, SAYUR BACEM, dan TEMPE BACEM. Minumnya jus tomat.
Oh iya aku mempunyai
geng di sekolah. Di sekolah itu membuat GENG itu sudah biasa. Aku masuk di GENG
populer di sekolah. Temen temen segengku itu bisa dibilang sangat centil tapi
pintar, cantik pula. Tapi nggak bisa ngalahin kecantikanku! Disekolahku ada
yang namanya GENG Pelangi, tetapi anaknya pada culun culun semua. Jadi anak
anak suka memanggilnya, LOSER GENG. Sebenarnya aku juga kasian, karena hanya
GENG mereka saja yang ditindas hampir setiap hari.
Hari ini aku sudah
memasuki hari pertama sekolah di kelas 6. Aku melangkah keluar dari mobil
bermerk BMW berwarna hitam, dengan memakai seragam putih putih dengan dasi
dengan corak kotak kotak. Aku melihat sekilas papan nama yang bertuliskan ‘Selamat
Datang Murid Baru Di Sekolah Universal 1’
‘’Iiew, warnanya
ganggu imej aja. Norak banget sih. Nggak punya warna lain apa?’’kataku sembari
mengibaskan rambut seperti di iklan shampoo di tv. ‘’E eh, apa kabar jeng? Kamu
ngapain aja waktu liburan?’’sahut Katy. ‘’Nggak ngapa – ngapain, emak bapakku pergi berdua’’kataku sembari menunjukkan
tampang melas. ‘’Honeymoon?’’tebak Katy. ‘’Bukan lah, gila aja jika mereka
beneran HONEYMOON, kamu kira mereka baru nikah apa?’’kataku sembari berjalan
menuju pintu masuk. Katy tertawa kecil sembari berjalan mengikutiku.
Ketika kami berdua
berjalan kami sudah bagaikan tuan putri yang disambut meriah oleh anak anak
yang berada disekeliling kami. Sebagian mereka terlihat berbisik bisik karena
kecantikan kami. Ada seseorang anak laki laki yang sangat nekad memberanikan
diri mengajak kenalan.
‘’Hai Cynthia, hai
Katy’’senyum anak laki laki sembari membetulkan kacamata. Aku dan Katy hanya
membalas dengan senyuman. ‘’Namaku Donny, mau nggak kalian jadi temanku?’’kata
anak laki laki itu sembari membuka kacamatanya yang bulat. Ia memamerkan wajah pas pasannya itu kepada
kami. Anak anak lain kaget dan sebagian tertawa melihat perilaku yang dilakukan
Donny. ‘’Maaf kami sibuk, kami duluan ya Don?’’senyumkku sembari menarik tangan
Katy dan berlari kecil memasuki gedung sekolah.
Aku melepaskan
genggaman tanganku lalu berjalan seperti biasa bersama Katy. ‘’Kenapa kamu?
Suka sama anak culun tadi?’’ledek Katy. ‘’Nggak lah’’.
Kami berjalan
menyusuri lorong dan mencari cari dimana letak kelas kami berada. Ketika aku
menemukan kelas yang bertuliskan 6 – A. Aku dengan sigap melempar tasku yang
berwarna ungu bercorak bunga bunga putih di sebelah kiri dan kanan. Loli yang
melihat kejadian itu langsung mendekatiku dengan penuh tanda tanya. ‘’Lagi
marah?’’tanyanya. Aku menggeleng gelengkan kepala. ‘’Lalu?’’. Aku mengangkat
bahuku, dan berjalan menuju papan tulis. Aku melihat dengan seksama papan tulis
yang bertuliskan ‘Mary Me, Katy’. Dengan sigap aku menengok Katy dengan senyum
kemenangan. ‘’Ini memalukan tahu!’’kata Katy yang wajahnya sudah seperti
kepiting rebus. Loli tertawa kecil sembari mengambil sebatang kapur putih, lalu
menuliskan beberapa kata dibawahnya.
Katy yang sadar
dengan tulisan yang dibuat oleh Loli dengan sigap mengejar Loli hingga keluar
dari kelas, menyusuri lorong lorong.
...
Emang apa sih yang
ditulis Loli? Kok si Katy sampe marah begitu? Nggak biasanya ah! Nggak sesuai
imej tuan putrinya.
...
Aku kembali menengok
kearah papan tulis yang dibawahnya bertuliskan ‘I DO, by Katy’. Aku tertawa
hingga terjatuh kelantai sembari memegangi perutku yang tak bisa menahan
tawaku. Lalu aku berdiri dan berfikir untuk menyusul Katy dan Loli.
>>Skip waktu.
Ketika langit
berwarna biru, ketika burung mulai membentuk paduang suara, bel tanda masuk
sudah berbunyi. Aku tidak berhasil menemukan 2 sekawan dari kecil itu. Aku memutuskan
untuk kembali kekelas.
Ketika aku sudah
memasuki kelas, aku sudah melihat ada seorang guru baru yang sudah mulai mengajar kelasku. ‘’Maaf, kamu
murid baru. Atau murid yang telat datang?’’tanya sang guru sembari berjalan
mendekatiku. Guru itu terlihat sangat sangar dan sepertinya sangat marah
kepadaku. Aku sempat menelan ludah ketika aku melihat matanya. ‘’Umm, saya
habis dari toilet pak. Saya tidak mungkin telat, tas saya ada disini kok tuh’’jawabku
bohong sembari menunjuk nunjuk bangku kosong yang diatasnya ada sebuah tas
berwarna ungu bercorak. Sang guru melihat sekilas bangku kosong itu lalu
kembali melihatku.
...
Situ ngefans?
...
‘’Jangan ulangi
lagi, kembali ke bangkumu!’’perintah sang Guru sembari memukul betisku dengan
rotan yang ternyata ada dibelakang punggungnya layaknya samurai tanpa pedang rotan
pun jadi. ‘’Iya pak’’jawabku sembari menahan sakit. Aku menuruti perkataan guru
itu duduk di bangku yang sudah aku pilih lebih dulu sembari memegangi betisku
yang dipukul dengan rotan.
‘’Nama bapak adalah
Sudi Sumanto. Bapak disini mengajar kesenian’’kata sang guru memperkenalkan
diri. ‘’Pak Sudi!’’sahut Denis dengan lantang. ‘’Kamu ingin saya pukul dengan
rotan?’’ancam Pak Sudi. ‘’Yaah, bapak. Saya kan’ ingin bertanya’’kata Denis.
Pak Sudi terdiam sebentar. ‘’Ya, mau tanya apa?’’
‘’Saya mau bertanya,
apakah bapak sudah mempunyai istri?’’tanya Denis dengan lantang. Pak Sudi
terlihat sangat marah, ia berjalan menuju meja Denis sembari membawa rotan. Ia
melototi Denis dari atas sampai bawah, membuat Denis ketakutan. ‘’Sebenarnya
bapak jones’’jawab Pak Sudi dengan jujur sembari mengusap air matanya.
Anak cewek dan cowok
langsung tertawa ketika mendengar kata kata jones yang diucapkan Pak Sudi. ‘’Apa
kalian ingin menjadi Istri saya? Enak loh, bisa jadi kaya raya’’tawar Pak Sudi
dengan niat. Seisi kelas langsung kaget, anak cewek termasuk aku berkumpul
bagaikan sarang lebah dipojokan.
‘’Saya sebenarnya
mau pak, tapi saya cowok’’ujar Ojan yang bermaksud mengejek Pak Sudi. Pak Sudi
yang tadinya bercucur air mata kini bahagia lalu menggenggam tangan Ojan, ‘’Mari
kita menikah! Saya tidak peduli jenis kelamin! Yang penting saya tidak JONES’’kata
Pak Sudi. Ojan yang merasa jijik melepaskan dengan paksa genggaman tangan Pak
Sudi. Dengan gampangnya Pak Sudi terlempar dipojokan sembari bernyanyi dangdut
bernada sedih dengan gaya layaknya tokoh anime jadul. LEBAY.
‘’Bapak MAHO’’sorak
seisi kelas. ‘’Jika itu cinta, bagi bapak tidak apa apa’’jawab Pak Sudi sembari
mengusap pipinya yang sudah merona dengan saputangan berwarna merah muda
berenda putih. Seisi kelas langsung berwajah poker face. Entah dari mana bunga
mawar bertebarang.
‘’Ada yang mau
bertanya lagi?’’tanya Pak Sudi. Seisi kelas langsung hening. Tiba tiba Kevin
berdiri bagaikan anak militer. ‘’Pak, bapak suka lagu apa?’’.
Pak Sudi lagi lagi
terdiam sebentar tanpa kata, ia terlihat berfikir. Tetapi terlihat bercanda
karena senyuman mesumnya itu. Lalu Pak Sudi menghadap kebelakang mengambil
penghapus papan tulis yang panjang . ‘’AITAKATTA, AITAKATA, AITAKATA, YES YES.
AITAKATA AITAKATA. Saya sangat suka lagu itu, personilnya saya lebih suka Neng
Nabilah’’kata Pak Sudi sembari mengecup foto Nabilah yang berada di dompet
hitamnya itu. ‘’Ngidol jangan disini pak’’sorak anak anak.
‘’Yaudah, nanya lagi
nanti bapak cipok’’kata Pak Sudi.
>>Skip waktu
Entah mengapa,
darima asalnya ada seorang perampok yang tidak kena CCTV dan penjagaan sekolah
yang ketat sekali. Sebagian anak sekolah Universal 1 ini kehilangan benda
berharganya walau sebenarnya nggak berharga banget, tinggal minta sama orang
tua semuanya gampang. Namanya juga orang kaya. Kebetulan sekali aku kehilangan
kotak yang yang sengaja aku kunci, kuncinya masih ada di aku. Kotak itu sangat
berharga untukku, sangat sangat berharga karena berisi SEMUR JENGKOL yang aku
suka. Aku marah hingga melempar sebuah meja dari lantai 3 ke lantai bawah.
Anak anak lain
menahanku agar aku tidak melempar meja lebih banyak lagi. Ada anak laki laki
yang bukannya menahan tetapi hanya memegangi rambut panjangku yang sengaja ku
urai dengan senyuman mesum. Tanpa sadar tanganku langsung membuat mereka
terlempar kepojokan.
‘’Apa apaan sih?
Kami hanya berusaha menolong tapi kamu beginikan kami’’kesal Sophie. ‘’KAMU
KELUAR DARI GENG KITA, KATY , LOLI KAMU IKUT AKU SEKARANG. NGGAK USAH TEMENIN
CYNTHIA SEKARANG’’bentak Sophie sembari menarik tangan Katy dan Loli. Aku
mematung saking tidak percayanya jika aku keluar dari GENG.
...
Aku keluar? Padahal
aku tidak maksud! Salahkan orang mesum tadi!
...
Aku menghela nafas
panjang sembari menengok langit mendung yang mencerminkan perasaan hatiku
sekarang. Burung burung mulai meninggalkan sarang untuk berteduh di tempat yang
lebih aman. Orang orang berlarian kecil menuju mobil jemputannya. Aku
memutuskan untuk pulang tanpa mereka berdua.
Aku melupakan payung
yang biasanya aku bawa setiap hari. Aku ingin balik ke gedung sekolah tetapi
disana ada anak anak mantan GENG-ku. Hanya bisa pasrah air hujan terus
mengguyur tubuhku hingga jemputanku datang.
>>Skip waktu.
‘’HAAACHHU’’. Aku
mengusap mulutku dengan sapu tangan yang berada di sakuku. ‘’Coba kemarin aku
nggak berdiri dibawah air hujan’’kataku. Aku menyentuh keningku yang panas
dengan punggung tangan kananku. ‘’Sepertinya aku turun derajat’’.
Aku berjalan
menyusuri taman utama, melewati orang orang dan 2 sahabat sejatiku itu. Orang
orang tertawa kecil dan bersorak sorak terhadapku, tetapi aku tidak
memperdulikannya.
...
Masuk kelas, lempar
tas, ke UKS.
...
‘’Masih berani
masuk?’’ejek Sophie. ‘’Tentu, buat apa ortu bayar mahal mahal jika untuk tidak
sekolah?’’kataku santai. ‘’Gara gara kamu nih, aku terluka’’kesalnya sembari
menunjukkan bekas luka yang disebabkan olehku. Aku melihat sekilas luka itu. ‘’Segitu
doang? Kamu nggak lihat seberapa tisu dan sapu tangan penuh dengan INGUS-ku
yang disebebakan olehmu. Karena GENGMU itu yang berjejer kek tentara siap
tempur nutupin pintu utama gedung sekolah, terutama KAMU’’kataku sembari
menyundul kepalanya dengan kepalaku. ‘’Heh dasar orang kampung’’soraknya lagi. ‘’Masih
kampungan mana, orang kampung yang ngatain orang kampung kek kamu?’’. Aku
berjalan meninggalkan 3 orang itu dan memasuki gedung sekolah.
Ketika aku menyusuri
lorong sekolah aku selalu melihat selembaran kertas yang berisika berita bahwa
aku telah membuat Sophie terluka. Ketika aku memasuki kelas, mejaku sudah penuh
dengan sampah dan kata kata kasar. Dengan sabar aku membersihkan itu semua.
‘’Hai, aku Mia’’sahut
anak perempuan yang memakai kacamata tebal. ‘’Kamu siapa?’’tanyaku sinis. Anak
perempuan itu tertawa kecil. ‘’Aku adalah-‘’ ‘’Persis seperti nenek sihir
ketawanya’’kataku yang kembali fokus membersihkan meja mejaku. ‘’Ehm’’. ‘’Oh
sori, sori. Lanjutkan’’ kataku.
‘’Aku adalah-‘’. ‘’Ooh
aku tahu, aku tahu. Kamu ketua GENG pelangi. Mau apa kesini? Mau tertawa
kemenangan?’’senyumku yang menghapus tulisan tulisan kasar di mejaku. ‘’Yaaa’’.
‘’Lalu?’’.
‘’Aku ingin kamu
bergabung, karena sekarang kamu bernasib sama. Jika kamu bergabung kita akan
bisa memberantas anak anak sombong itu’’tawar Mia yang dengan sigap menjabat
tanganku. ‘’Apa peduliku?’’tolakku sembari melepas genggaman itu. ‘’Kamu akan
bisa membalas Sophie. Bagaimana?’’tawarnya lagi.
‘’...’’
‘’Males ah, mending
di UKS tidur. Bye’’tolakku lagi sembari berjalan menuju UKS. ‘’Ta.. pii’’. ‘’Besok
besok aja ya? Aku pengen tidur. Duluan ya jeng? Baaay’’kataku sembari
melambaikan tanganku.
>>>Skip
Waktu
‘’Kamu bisa tidur
disini sampai jam sekolah selesai’’kata Mrs.Qory. ‘’Terima kasih Mrs. Anda
sangat baik sekali’’kataku berterima kasih. Mrs Qory hanya tersenyum lalu
meninggalkan ruangan kesehatan ini. Aku membanting diriku mengarah jendela
luar. Melihat anak anak berlari larian seperti layaknya anak kecil. ‘’Bocah’’.
‘’Ternyata kamu
benar disini. Aku cariin kemana mana juga’’sahut Sophie. ‘’Ooh, kamu. Aku kan’
sudah kasih tahu. Salah sendiri nggak mau dengerin’’kataku yang masih sibuk
melihat dunia luar. ‘’Kamu beneran nggak mau masuk GENG?’’rayu Mia. ‘’MALES’’tolakku
mentah mentah.
Mia yang nggak punya
akal mengambil pisau bedah yang ada dipojok kanan ruangan. ‘’Lihat ini Cyn,
jika kamu nggak mau aku mati, cepat kau bilang kamu mau bergabung di GENG!’’ancam
Mia. ‘’Mati lah sono, kamu bukan saudaraku ini kan’. Lagian kamu nggak bakal
berani bunuh diri. By the way dramanya BOSENIN’’
‘’A..Akku bunuh diri
ya nih’’ancam Mia sembari berpura pura ingin membunuh dirinya dengan pisau
bedah. ‘’Nggak GREGET’’sorakku. ‘’Nggak greget?’’ bingungnya. ‘’Ayolah Cyn,
kamu nggak ingin balas dendam sama Sophie? Ayolah’’rayu Mia.
...
Jika aku masuk tandanya
aku akan mulai lebih ditindas. Tetapi Mia bilang jika aku masuk kami akan bisa
membalas perlakuan Sophie. Tetapi disana ada 2 bestfriendku. Aku haru
bagaimana? AKU GALAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUUUUUUUUUU. Kenapa sih Katy
sama Loli di GENG populer kalo kayak begini kan aku hanya butiran debu
...
‘’Oke, aku terima
dengan catatan, kalian nggak boleh menindas Katy dan Loli. Okey?’’kataku. Mia
sangat girang hingga ia loncat loncat nggak jelas. ‘’I FEELS GOOD’’teriak Mia
sembari meluncurkan dirinya kearah tembok hingga dia pingsan ditempat. ‘’Bocah’’
>>Skip waktu
‘’Perkenalkan dia
adalah Denisa, Jessie, Tani, Sherly, dan Siti’’kata Mia sembari memperkenalkan
anakk buahnya. ‘’Yayayaya, kamu kamu pada udah kenal kan’? Yaudah aku nggak
usah memperkenalkan diri. Langsung to the point saja’’ketusku. ‘’Okeee.
Sekarang kita akan merencanakan rencana B’’kata Mia. ‘’HIDUP RENCANA B!’’sorak
anggota anggota lainnya.
‘’Apa itu rencana B?’’
>>>Skip WAKTU
‘’Ini yang aku
maksud rencana B, menyembunyikan baju ganti mereka disaat mereka lagi mandi.
SST jangan berisik nanti ketahuan’’bisik Mia. ‘’Laksanakan’’lanjutnya. Anggota
anggotanya mulai beroprasi mengambil baju ganti mereka dan menyembunyikan di
ruang ganti cowok. ‘’Tani’’. ‘’Siap, ROGER’’bisik Tani sembari mengambil
sekantong besar berisi pakaian ganti anak anak GENG populer dan
menyembunyikannya di ruang ganti cowok. Aku tahu karena aku mengikuti
langkahnya.
...
Kok aku merasa agak geli ya?
...
Ketika kami sudah
melaksanakan semua, kami langsung berlari lari kecil bagaikan tikut curut yang
baru lahir. ‘’INI GREGET’’sorakku. ‘’GREGET itu apa?’’ tanya Sherly. ‘’Sama kok
nggak tahu, namanya juga ngikutin tren’’jawabku jujur.
‘’Waktunya hitung
mundur GAYSSSSS’’kata Mia sembari melirik jam tangan miliknya. ‘’1...2....3...
ACTION’’. ‘’AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA’’teriakan
anak perempuan yang diduga berasal dari ruanng ganti. ‘’Loh, mereka kan’ belum
membuka loker, udah teriak aja’’bingungku. ‘’Aku melepaskan tikus – tikus sama
kecoa dari lab ke lantai lantai tadi’’bisik Siti.
...
Pantes, aku merasa
geli. Ternyata TIKUS, dan aku benci TIKUS. PHOBIA SAMA TIKUS. Keknya phobiaku
sama tikus hilang deh
....
Anak anak perempuan
dari GENG populer itu segera keluar dengan bermodal handuk saja (*handuk khusus
loh, yang mirip dengan baju jepang). Anak anak cowok yang melihatnya langsung
nosebleed. Lorong sudah berubah menjadi lautan darah. Anak anak perempuan
langsung mencari cari baju gantinya, diduga mereka stress karena bajunya nggak
ketemu dan diduga pingsan dengan sukses didalam.
>>>Skip Waktu.
Kemarin Mia bilang
ia masih punya banyak rencana agar GENG populer bubar. Aku hanya menurutinya
saja. 3 anak perempuan kemarin sudah membuat malu Sophie hingga membuat mereka
dikeluarkan. Sisa anggota termasuk pengurus menjadi 32 orang. Lalu rencana apa
lagi yang akan dilakukan Mia?
“Hari ini, kalian
mau melakukan rencana apa lagi?’’tanyaku sembari merapikan rambut panjangku.
Mia mengeluarkan senyuman horrornya. ‘’Kita akan melakukan rencana C’’kata Mia.
>>>Skip Waktu
Esoknya di pagi pagi
buta, kami sudah memasuki kelas kelas dimana GENG populer belajar. Kami
berpencar menjadi 3 kelompok. Aku bersama Tani dan Mia mengotori meja meja anak
GENG populer dengan spidol, sampah, menyiramnya dengan air seni hewan yang
dibawa Siti, bangkai tikus, dan kecoa. ‘’Ini mah lebih nyiksa’’ujarku. ‘’Kita
lihat siapa saja yang nggak tahan dan pada akhirnya keluar dari sekolah.
Ketika anak anak
populer itu melihat dengan matanya sendiri, beberapa stress dan pingsan. Karen
ada beberapa ancaman jika tidak melempar bangkai tikus ke Sophie, penindasan
akan lebih kejam. Akhirnya banyak yang takut dan dikeluarkan oleh Sophie. Yang
masih bertahan 3 anggota, termasuk Katy dan Loli.
>>>Skip
‘’Akhirnya rencana
puncak’’senang Mia. ‘’Kalian masih ingat akan catatan yang aku buat?’’ Mia
mengangguk anggukkan kepalanya. ‘’The victory akan menjadi milik kita, GIRLS’’sorak
Mia lantang.
‘’Its finally game
over’’.
>>>Skip
Ketika Sophie
memasuki kamar mandi, kami yang sudah bersiap siap langsung mengikat tangannya kloset
dan memaksanya meminum air kloset tersebut. Mia tertawa dengan senang dengan
nada kemanangan.
‘’Game Over’’ujarku.
‘’IT’S NOT GAME OVER YET, YOU STUPID GIRL’’bentak Tina sembari melakukan hal yang sama yang dilakukan Mia. ‘’Whaat
aree. ... youu’’. ‘’Kamu bilang 2 orang bestfriendmu itu nggak boleh ditindas
kan’? Jadi kami mau minta pegantinya’’ujar Sherly. ‘’Sepertinya lebih enak jika
2 kepala ini kita pisahkan dari badannya dan kita mutilasi biar.... GREGET’’sorak
Tina.
Tiba tiba Katy dan
Loli mendobrak pintu dan memukul punggung orang orang yang pengkhianat itu. Aku
mengangkat kepalaku sendiri, Loli membantu mengangkat kepala Sophie untuk naik.
‘’LEBIH BAIK KITA KERJASAMA’’bentak Katy. Mia tertawa layaknya orang gila. ‘’Ha,
kerjasama? Kami selalu dapat penindasan yang tidak sebanding dengan ini SETIAP
HARI, banyaka anak anak dari GENG kami yang pindah dan ada juga yang koma
sampai sekarang belum bangun gara gara GENG BODOH KALIAN’’bentak Mia. ‘’Jika
begitu, lebih baik sekolah ini tidak membutuhkan GENG segala. Sekolah ini sudah
dimasuki oleh perampok kemarin, tetapi dengan jumlah yang lebih besar. Semua
orang diluar sudah menjadi sandra. Jadi tolong mengerti dan bekerja samalah
dengan kami. Kami janji tidak akan ada lagi penindasan, oke?’’tawar Katy. Mia
hanya terdiam. ‘’MALESSSSSS AAAAAAAAH, HAHAHAHA’’tolak Mia.
Tiba tiba ada sebuah
peluruh yang menembus ke kamar mandi melewati pinggir pinggir wajah Mia. Mia
sempat menengok kebelakang, dan menerima tawaran Katy. ‘’Ayo akhiri game ini’’
>>>Skip Waktu
Beberapa orang
sedang patroli membawa pistol agar berjaga jaga tidak ada yang memberontak dan
kabur. Dan kami sudah menyusun rencana yang mungkin mirip dengan cerita home
alone. Pertama buat mereka melepas sepatunya dengan menggunakan segala cara,
air, tanah, hewan, bangkai yang dimasukkan diam diam. Kedua Tani memancing
orang orang itu dengan sebuah ejekan kasar , membuat mereka mengejar Tani
sampai di sebuah gudang penuh misteri. Ketika Tani sudah datang duluan. Aku
menyebar paku payung didepan pintu lalu kabur bersama Tani. Kami menaiki tangga
bambu buka tangga yang terbuat dari semen karena sudah dipasang beberapa benda
penyerang. Aku sempat mendengar rintihan orang kesakitan diluar sana.
‘’Oke nggak bro?’’tanyaku
pada Mia. Mia lagi lagi terdiam sesaat, lalu tersenyum. ‘’Oke bro’’katanya
sembari membantuku untuk naik. ‘’Jangan lupakan aku yang masih dibawah ya’’kata
Tani yang menggulurkan tangannya butuh pertolongan. ‘’Oh iya’’kata Mia sembari
membantunya naik juga.
‘’Pertama kali
kulihat penjahat yang mengejar ada 15 sekarang hanya 7?’’bingung Tani. ‘’Pingsan
dengan sukses kali’’kataku. ‘’Mungkin’’. Penjahat – penjahat itu berjalan
menaiki anak tangga. Karena tidak melihat dibawah ada tali yang bisa menurunkan
cairan aneh dan bulu ayam, mereka sekarang diikuti oleh anak anak ayam yang
lepas. 3 orang yang paling belakang kena patuk ayam terus menurus oleh ayam
betina dan ayam jantan karena dikira mengambil anak anaknya.
‘’KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA,
ADA OM OM GENIT’’sorak Jessie dengan lantang. ‘’TOLOOOOOOONG, AKU MAKAN PERMEN
HASIL MUTILASI’’teriak Denisa yang berlari lari sembari menatapi permennya yang
sudah patah ke beberapa potongan. ‘’Ayo saatnya maen loncat loncatan!’’kata
Loli. ‘’GREGET’’teriak Mia yang sudah loncat dari lantai 3. ‘’SAVEEEEE’’girang
Sophie.
‘’Mau kemana dek?’’kata
penjahat itu yang sudah berada depan samping kanan dan kiri. ‘’Kamu harus ikut
kami’’paksa salah satu penjahat itu. ‘’Ooh tunggu, aku harus mengeluarkan
jurus. EHM. NANG NING NUNG NING NANG NING NUNG TANG TING TANG TING TUNG. JURUS
GREGET’’ teriakku sembari melempar petasan yang mengeluarkan warna yang
menyengat mata dan hidung. Dan ketika mereka berbatu batuk ria aku menyempatkan
diri untuk loncat dan ditangkap oleh Tani. ‘’Ooh Romeo, terima kasih. Sebagai
ucapan terima kasihku aku akan menciummu’’kataku. ‘’Iiuh’’ujar Tani yang
langsung melemparku. ‘’Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi, aku tenggelam
dalam lautan luka dalam. Aku tersesat dan tak tahu jalan pulang, tanpamu ku
butiran debu’’. ‘’LEBBAY’’
‘’Sial ntu anak’’kesal
salah satu penjahat itu. ‘’Oh iya om, aku dah manggil orang yang bikin om lebih
GREGET’’ teriakku. ‘’ANGKAT TANGAN’’
>>> Skip
Pada akhirnya semua
menjadi happy endings. Di sekolahku sudah tidak ada yang namanya penindasan
ataupun GENG.
*Cerita ini mengajarkan agar jangan membuat suatu GENG yang
sampai membagi 3 golongan LOSER, tengah, populer. Itu semua hanya akan
memutuskan tali silahturahmi. By The Way Salam GREGET dari GAJE ITU INDAH
#suddenly maddog is appears and say GREGET