Minggu, 18 Agustus 2013

Lebaran Terakhir

   Disaat bulan purnama telah muncul. Aku sudah terbiasa tidur tanpa bernafas, maksudku aku sudah benar benar seperti orang mati. Bagiku itu sangat biasa, tetapi saat aku tidak sengaja tertidur di ruang keluarga. Ibuku ingin memindahkanku ke kamar, Ibuku bingung ketika melihatku seperti orang meninggal. Ibuku langsung menangis dan berteriak memanggil Ayahku dan Mbak Putri. Semuanya menyentuhku untuk memeriksa denyut matiku yang memang biasa terhenti ketika bulan purnama tiba. Mereka langsung menangis dan memanggil sebuah mobil Ambulance. Bunyi sirene mobil ambulance sialan itu membuatku risih, hingga terbawa dalam mimpiku yang masih bertemakan perang dunia ke-3. Orang orang langsung menggotongku ke mobil yang sudah membuatku risih, dan membawaku ke rumah sakit. Orang tuaku kaget ketika aku sudah dinyatakan meninggal, dan mereka menangis bagaikan anak yang kehilangan handuk kusut, usang and BAU! Euuw. Sedangkan Mbakku menangis bagaikan anak berumur 5 tahun. UWEEK UWEEK, HUWEEK lalu muntah dengan sukses. Dan entah mengapa seisi kamar termasuk suster dan dokter sudah seperti banjir dengan air mata.
   Sesudahnya aku dimandikan, aku digotong kerumah BESARku tetapi penuh dengan hal hal yang penuh dengan kesialan. Aku ditidurkan disebuah tempat tidur terbuat dari kayu yang kasurnya sudah dipindahkan di gudang. Dan aku hanya ditidurkan beralaskan tikar, yang dibawah tempat tidur itu ada 3 bongkah es yang diletakkan dalam baskom dan berbagai macam bunga 7 rupa. Tidak sengaja aku mendengar permintaan anak anak kecil. Ingin dibegitukan, dibeginikan. SUSAH DIJELASIN! Dan dalam mimpiku aku menjawab, ‘’SAKIT TAHU, SAKIT! UDAH BAWAH DINGIN PULA’’ Saat itu aku malas membuka mata, jadi aku melanjutkan tidurku. Tidak sadar bahwa pakaianku sudah diganti oleh kain kafan yang membuatku seperti pocong betulan. Memangnya aku sudah mati?
  Aku digotong lagi dengan mobil jenazah. Sebelumnya aku dibawa disebuah peti lalu digotong ramai ramai oleh 2 orang dewasa dan berbagai macam anak kecil, dari  yang ganteng, lumayan dan UGH LUAR BIASA, BIASA!  Putih, cokelat, sawo matang, hitam, dan hitam legam. Untung saat itu lagi ada matahari kalau nggak ntu anak yang kelihatan hanya giginya doang lagi. Aku sangat beruntung karena ada lubang kecil dibagian hidung dan kaki di sebuah peti dengan ukiran yang aneh itu. Di perjalananku, aku ditemani oleh om-ku, Ayahku, Ibuku, dan 2 anak anak kecil dari ganteng dan yang LUAR BIASA, BIASA. Aku tidak sengaja mengeluarkan gas yang menakjubkan disana sehingga seisi mobil menutup hidungnya sampai mereka bisa keluar dari sana.
   Aku digotong kembali disebuah liang tanah yang sudah digali sebelumnya. Lalu aku dimasukkan di liang tanah itu. Kakak perempuanku yang gila itu memasukkan tabung oksigen serta alat yang buat bernafas. Dan orangtuaku memasukkan harta bendaku, seperti emas, tas, handphone, dan sebuah dompet penuh uang tunai. Lalu mereka melemparku dengan bunga bunga warna warni dan menutupku dengan tanah. Siapa yang mematikan lampu? Aku merasa saat itu banyak yang nangis lalu aku tidur kembali.
   Benar benar, aku tidak bisa nafas! Sesak, GELAP! Aku mera raba disekitarku, dan aku menduga itu adalah tabung gas. Dan ternyata benar itu adalah sebuah botol minum yang dilempar anak kecil yang tidak berprikemanusiaan. Aku mera raba disebelah kiriku dan itu benar benar sebuah senter yang sepertinya tadi jatuh saat Ayahku memasukkanku disini. Aku menyalakannya, aku menggulingkan badan kekiri, kekanan. Dan meraba raba keatas dan berhasil menemukan tabung gas. Dengan sigap aku memakainya, dan aku bisa bernafas. Aku berharap bisa keluar.
   Ketika aku sedang tertidur, ada bunyi berisik seperti orang yang menggali kubur. Aku mematikan senterku dan terbangun lalu berpura pura meninggal. Orang itu seperti mengambil satu demi satu papan kayu yang menutupiku lalu melemparnya. Dan sepertinya orang itu melihatku saat aku memakai tabung oksigen untuk bernafas. ‘’Dasar keluarga gila, orang mati dipakein tabung oksigen. Lumayan sih, tabung oksigen kan’ mahal’’katanya sembari mengambil tabung oksigen itu lalu melemparnya. ‘’Wah, benar dugaanku ada banyak harta disini, kaya banget keluarganya’’lanjutnya sembari ingin mengambil harta bendaku. Ketika orang it hampir menyentuh barangku. Aku bangun lalu berteriak, ‘’BAAAAAAAAAAAA, NAPA LOE MAU RAMPOK YEE? ENAK E’ KERJA SONO’’. Orang itu pingsan dengan sukses. ‘’Halah kok tidur, iki tu piye? (ini tuh gimana)’’bingungku. ‘’Ya uwes (Yaudah). Balek ah’’kataku sembari berusaha bangun dan meloncati orang itu. Sebelumnya aku mengambil tasku, dompet, dan emasku. ‘’Emas gopean gini dikasih ke aku, salah ngambil atau sengaja nih, taro aja ah. Untung untung imbalan buat ngegali ni kuburan. Harus punya nyali nih yang ngebuka kuburan orang’’kataku sembari melempar emas gope-an itu, lalu berusaha naik. Loncat, loncat, loncat. ‘’Iki ganggu aja’’kesalku sembari mengeluarkan tanganku lalu memanjat liang kubur yang bagaikan panjat tebing biar GREGET.
   Sesampainya aku diatas aku terus meloncat zig zag, kanan ke kiri, kiri ke kanan. Feels like pocongsta. Aku melihat ada sepasang kekasih yang duduk berdua diatas batu nisan. Kebetulan aku buta arah lalu aku meloncat kearahnya. Aku berhenti dibelakang mereka. ‘’Mas, mbak’’panggilku. ‘’Apaan sih, ganggu a-‘’kata ceweknya. ‘’POCONG!’’teriak cowoknya lalu menarik tangan ceweknya kabur meninggalkanku. ‘’Hah pocong?’’bingungku menengok kearah belakang. ‘’Dasar tukang boong’’kesalku. ‘’Ya uwes lah naek taksi aja’’.
   Aku menunggu sebuah taksi diperempatan, tetapi tidak ada yang lewat. Yang ada hanyalah tukang ojek yang masih mangkal di bawah pohon beringin. ‘’Mas, masih ngojek?’’tanyaku. ‘’Masih’’jawabnya lalu menengok kearahku. ‘’SETAAN’’soraknya lalu berlari sembari mata masih menatapku dengan ketakutan, dan tidak sadar ada pohon disana lalu. BRUKK. Ia menabrak pohon bagaikan di kartun kartun lalu pingsan. ‘’Halah, yang  ini pingsan. Pinjem ya mas, atau nggak aku beli deh, nih duitnya. Ba bay chyin’’kataku sembari melempar semua isi uang tunai yang ada di dompetku. Lalu menaiki motor itu walaupun tidak tahu caranya.
   Diperjalanan ada 2 orang anak lelaki yang sedang membicarakan tentang game bernama ‘’Dread In’’. ‘’Keren banget ya game-nya’’kata anak pertama. ‘’Iya ada pocong naik motor kek itu’’kata anak kedua sembari menunjuk nunjuk tangannya kearahku. Mereka melihat kearahku, dan aku hanya tersenyum. Lalu mereka pingsan. ‘’Pulang ah~’’.
   Dirumah aku mempunyai pintu belakang yang jarang dilewati, lalu aku menaruh motor itu disebuah gudang lalu berjalan melewati pintu belakang dan berjalan kearah kamarku. Memang sih waktu aku memasuki rumah memang seperti ada yang sedang membaca Yassin. ‘’Yang mati tuh siapa sih?’’bingungku sembari menggosok badanku yang sudah tersiram oleh air hangat yang muncul dari shower. Aku keluar dari kamar mandi yang ada dikamarku, lalu aku membuka lemari dan mengambil pakaian bekas lebaran kemarin dengan celana jeans. Aku juga membawa buku doa’-ku yang terletak di sebuah lemari yang berisikan buku buku pelajaran dibagian atas. Ternyata mereka sudah selesai dan mereka sudah melakukan shalat berjama’ah. Aku menaruh buku doa’ itu dan mengambil mukena dan sajadah yang tidak jauh dari sebuah meja yang sudah disediakan. Aku mengambil wu’dhu lalu mengambil tempat disebelah Ibuku. Ketika Shalat Isya itu selesai. Aku menyalami Ibuku, lalu berkata. ‘’Ma, aku laper. Ada makanan apa?’’. Ibuku bingung dan menengok wajahku lalu berteriak keras. Seisi ruangan langsung kaget dan menengok kearah Ibuku. ‘’Sisy?’’katanya tidak percaya. Aku mengangguk. ‘’Siapa lagi? Aku lapar Ma!’’. ‘’Kamu masih hidup?’’. ‘’Iya Ma, aku tidak mati’’. ‘’Bagaimana bisa? Kau sudah ada di liang kubur’’senangnya lalu memelukku. ‘’Berterima kasihlah pada sang perampok kuburan’’.
   ‘’Kamu tidak mati?’’senang Mbak-ku. Aku menghela nafas dan menjelaskan jika setiap bulan purnama aku memang biasa tertidur bagaikan orang yang benar benar tidak bernafas. ‘’Oo, kenapa kamu tidak kasih tahu Mama? Mama sampai stress mikirin kamu, nak’’kata Ibuku sembari memelukku. ‘’Ayo kita ceritakan lebih banyak’’kata Ayahku sembari menepuk nepuk badanku.
...
  You KnoW? SAKIT!
...
(ini bukan cerita asli bro, jangan dimasukin kehati, semuanya BELAKA BRO)
>>Skipp
   Hari ini aku ke kampung halamanku di Jawa Tengah. Aku datang bersama saudara saudaraku yang dari kampung ke Jakarta karena berita meninggalku itu. Konyol banget ya? Aku melewati sawah, gunung, pantai, dan langit (lol). Sebuah kenangan GREGET  dimulai disini.
( Ini juga boong bro)
(namanya doang yang boong)
(yang asli pikir aja :D)
(Have fun)
(Kalo kagak demen jangan maksa baca)
(Nanti GARING lagi)
(Lanjut bro)
(kripiknya bro?)
(Atau mau minum?)
(Mau apa bro? Cepe? Gope? GAMPANG BRO, GUE PUNYA. Tapi yang logam)
(Oke bro :D :*)
(BRO, INI ADA HASIL KARANGAN. KALO MAU TAHU MANA YANG ASLI TANYA SANG CREATOR)
(ENJOY BRO)
   Ehm, mulai dari mana ya? Oh iya, jika sedang berkumpul anak anak kecilnya itu banyak. Jadi aku lumayan suka menjahilinya. Yang aku suka adalah bayi yang masih berumur 1 tahun. Pipinya endut kaya bakpao. Aku juga punya saudara yang masih kecil namanya Duna. ‘’EMOOH’’itu yang hanya kudengar dari mulutnya. Selain itu, ia hanya tersenyum lalu bergerak gerak menggeliat kalau digendong olehku. Oh iya dedek Cuya walaupun cowok anak itu banyak nanya. Oke STOP ngomongin saudara GUE.
>>Skip
   Aku mengambil sebuah pedang mainan yang ada di depan tv dan membawanya ke kamar Mbak Yaya. Ketika melihat Cica sedang tidur tiduran disebuah kasur, aku memasang gaya layaknya pembunuh kelas kakap. ‘’Dengan pedang ini..’’ ‘’Tunggu itu keris’’. Aku melihat pedang itu yang ternyata adalah sebuah keris mainan. ‘’Dengan keris ini...’’ ‘’Tunggu, mbak mau bunuh saya?’’. ‘’BUKAN, saya mau cebokin elu’’. ‘’Cebokin pake apa mbak?’’.’’Pake MIRAS’’.’’Miras apa mbak?’’.’’MIRAS MERK BINTANG’’.’’Bintang apa mbak?’’.’’Bintang KEJORA’’.’’Kejora apa mbak?’’.’’Banyak cingcong kue (kamu)’’kesalku sembari memperagakan seperti orang yang menusuk seseorang lalu menariknya kembali. ‘’AWW’.’’TELAAAAAAAT’’sorakku. Ia menggesek gesekkan kakinya. ‘’MAYAT NGGAK BOLEH GERAK!’’sorakku lagi. ‘’Oh iya’’. ‘’MAYAT NGGAK BOLEH NGOMONG’’. ‘’Bukannya nggak boleh bedon, EMANG KAGAK BISA!’’. ‘’Ooh iya lupa, KOK LU MAYAT NGOMONG SIH!?’’. ‘’Lupa bang ampun’’katanya sembari memperagakan seperti orang meninggal. ‘’MAYAT KOK NAFAS??’’. ‘’Dah pernah ngerasain liang kubur belum!?’’kesalnya. ‘’Udah’’senyumku. Ia mengingat ingat kembali. ‘’Oh iya, lali (lupa)’’.
  Suddenly anak kecil datang BRING HER OR HIS TOY (halah bing ngasal gpp lah. BING kagak niat ini)kesini. ‘’Oke anak anak, ini kan’ ada mayat’’kataku. ‘’Ya’’sorak mereka. ‘’Tahu cara banguninnya gak?’’tawarku. Mereka mengangguk mau. ‘’Oke, pertama kelitikin badannya’’kataku sembari mengklitikkan badannya dari perut ke kepala. ‘’Masih nggak mau bangun tuh, AHA. Kedua TIMPUKIN RAME RAME’’sorakku yang bersiap siap menimpuknya dengan anak anak kecil itu. ‘’AMPUN AMPUN, AKU BANGUN’’. ‘’VICTORY OF GREGET!’’
>>Skip
   ‘’Oke sahabat youtube, saatnya untuk memasak nasi goreng!’’kataku yang sudah memasang rekaman sebelumnya. ‘’Oke sahabat youtube, kali ini kita akan memasak nasi goreng yummy! Yuk, ikutin terus!’’kata Cica. ‘’Pertama kupas bawang putih dan bawang merah. Lalu cingcang sampai halus’’kata Cica sembari memperagakannya. ‘’Itu halus, Ca?’’. ‘’Nggak tuh, bodo ah’’katanya sembari memasukkan hasil cingcangannya ke wajan yang sudah ada lelehan menteganya. ‘’Oke, sekarang masukkan telur yang sudah dikasih garam’’katanya lagi sembari memasukkan semangkok telur ke dalam wajan lalu aku mengaduk aduk-an. ‘’Sepertinya kita salah, seharusnya telur dulu. Pisahin, lalu bumbu, nasi telur terus kecap’’kataku sembari menatap Cica. ‘’Mboh ah, bikin ulang’’. Aku hanya tertawa kecil lalu mengambil sebuah piring dan mengambil hasil masakan telur itu dengan spatula.
  ‘’Nah karena bawang putih dan bawang merahnya sudah jadi. Sekarang masukkan keduanya’’katanya sembari memasukkannya ke wajan. ‘’Masukkan telur’’kataku. ‘’Masukkan nasi’’. ‘’Kecap’’. ‘’Itu kecap opo toh?’’.’’Mboh ih (Nggak tahu) main ambil aja yang penting kecap kok’’kataku. ‘’Ya uwes lah, sekarang kita aduk jadi satu biar GREGET’’. ‘’Heh ngikutin kata kataku’’. ‘’Yaudah lah, ini kan’ negara bebas’’. ‘’Itu kata sudah mewarnai semua cerpen cerpenku!’’kesalku. Ia menatapku tidak percaya. ‘’Tidak semua sih’’senyumku. ‘’DAN JADI, enak dimakan pakai kerupuk’’.
 

Aku ingin memakan aku EMOOH DIMAKAN
LAPAR LAPAR LAPAR DAN LAPAR SEKALI.
SEMUA SEMUA SEMUA, DAPAT DI MAEM-IN
KARENA ADA RASA JIWA OOH GREGET
AKU INGIN MASAK BEBAS DI DAPURNYA
HEY KAMPRET BERESIN!
LALALALA AKU INGIN MEMAKAN TANPA ENDUT
LALALALA AKU JADI GENDUT MALES DIET
  Aku menyanyikannya biar GREGET, makin keras makin greget. Oh iya rasa makannanya itu sangat SANGAT GREGET ASINNYA. Oke GREGET MANIA KITA SKIP WAKTU.
>>Skip
   ‘’Ayo belajar motor’’rengekku sembari menarik narik lengan baju Ibuku. Ibuku mengabaikan rengekanku dan terus sibuk memotong. ‘’Ayolah’’. Ibuku menengok.
   ‘’Sama ommu sana. Mama nggak bisa’’jawabnya lembut. ‘’Sibuk’’tolakku. Ibuku dengan santai tetap melanjutkan aktivitasnya. Aku melepaskan tarikanku dan mulai berlari menuju tempat Cica berada.
   ‘’Belajar yoo’’ajakku pada Cica. ‘’Sama papaku mau?’’tanyanya antusias. Aku mengangguk mantab. Cica memanggil manggil Ayahnya yang sedang enak enakan tidur.
  ‘’Ya ya ya, bentar Papa bawa sepeda dulu. Kamu bawa motor bonceng Mbak Sisy ya?’’kata Ayahnya. ‘’Ayo, mbak’’ajak Cica. Aku berjalan mengikutinya. Lalu menaiki motor yang mau digunakan Cica. ‘’Iso?’’tanyaku ragu. Ia menghela nafas panjang.
  ‘’Cica udah 3x naik motor, jelas dia bisa’’senyum Ayahnya. Aku terkagum kagum. ‘’Kalau nggak jatuh nggak asik’’kata Cica sembari tertawa kecil.
>>Skip.
  Dilapangan, aku diajarkan teori yang cukup aku mengerti. Lalu aku mulai praktek dan AMAZING-nya aku sudah langsung bisa walau masih kaku. Disaat aku sedang latihan, Cica tersenyum padaku dan melambaikan tangan menyemangatiku. Tiba tiba Mbak Yaya datang membawa motor MIO berwarna biru. Lalu Cica menaikinya dan menyalakan mesinnya. Kebetulan aku hampir mau ketempatnya. Cica sudah jalan duluan. Lalu aku berniat menyusulnya. Tetapi arena sudah bagaikan arena balap. Aku tidak tahan jika ada motor yang lain. Rasanya GREGET pengen ngebut buat nyalip. Eh kesampean. Menang pula.
>>Skip
  Ketika aku sedang asik bermain dengan Atun. Ibuku menyahut, ‘’Kamu nggak ke kolam renang?’’. ‘’Hmm? Ke kolam renang? Siapa?’’bingungku. ‘’Itu anak anak kecil, udah pada ngumpul tuh di rumah kulon’’kata Ibuku.
  Aku panik, takut ditinggal . Lalu aku berlari tergopoh gopoh menuju rumah kulon. Yang aku lihat hanyalah anak kecil ingusan yang bermain ciprat cipratan dengan telanjang tanpa busana yang ditemani oleh orangtua mereka.
  ‘’Itu tuh kolam renangnya, gih berenang sana. Mama udah siap kamera’’tawa Ibuku.
...
Kampret
...
>>Skip
  Sorenya ternyata kakakku diajak untuk belajar menyetir mobil olek pakdeku. Kakakku menolak nggak mau. Pintunya nggak dikunci tetapi kakakku tetap nggak mau sembari melambaikan tangan meyerah. ‘’Ayo masuk masuk!’’kata Mbak Yaya. ‘’YOOO’’teriakku dengan Cica. Kakakku kaget dan memaksakan diri masuk ke mobil.
   Diperjalanan Pakdeku mengajarkan teori yang sedikit aku mengerti. Tetapi tidak dengan kopling. Pakdeku menyetir menuju lapangan yang mau digunakan praktek. Dipake. Lalu di lapangan satu lagi, dipake. Sial amad, jadi kita memutuskan untuk pulang.
>>> 
   Jam 7, Pakdeku melanjutkan ingin mengajarkan Kakakku. Aku, Cica ingin masuk tetapi karena pintu yang biasa buat nyetir itu tidak dikunci jadi pada masuk semua yang kecil kecil lewat pintu itu. Aku menghela nafas dan menggeleng gelengkan kepala. Aku, Cica dan Pakde masuk ke mobil. Mbak Yaya membuka pintu dengan rasa kaget.
  ‘’Kok pada melu kabeh?’’bingung Mbak Yaya yang langsung duduk dan menutup pintu. ‘’Mboh’’kata Cica. Kakaku membuka pintu dan ingin duduk tetapi Juleha duduk di tempat duduk sebelah Pakde.
  ‘’Ojo no, iku buat Mbak Aning’’larang Pakde. Juleha dengan tersenyum merangkak kebelakang. Kakakku duduk disana dan menutup pintu. Mobil berjalan menuju lapangan terdekat yang sudah sepi karena permainan bola sudah selesai daritadi sebelum Maghrib.
  Kakakku mulai menjalankan mobilnya secara hati hati. Aku menikmatinya sembari membuka jendela mobil. Melihat bintang dan bulan yang tinggal setengahnya. Aku terus berkhayal menahan berat akibat memanggku anak kecil yang paling besar dari 3 anak cilik itu. Ditengah jalan tiba tiba mobil rem mendadak. Semuanya kaget termasuk aku.
  >>>
  Aku pergi ke Klaten, JUJUR. Kalian pasti nggak mau mendengar ceritaku. Soalnya aku hanya ketemu rumah tua, saudara yang bahkan nggak aku kenal, sam kambing pulangnya baru ke Ayam Ayam Resto. >>>>
  >>
   Ayahku inginnya langsung pulang, tetapi Ibuku ingin sekali membandingkan makanan punyanya dengan punya resto itu. Lalu kami menyempatkan diri ke resto yang megah itu. Pelayannya bisa dibilang sedikit, ada saungnya, KEREN DEH. Tetapi banyak nggak adanya, maksudnya? Itu tuh,  di menunya banyak tulisan makanan, tapi nyatanya pada nggak nggak ada. Lagi pengen tulang lunak nggak ada. Nasinya dikit pula jadi aku nambah satu piring lagi :p. Ibuku memesan steak yang sebenarnya ditolak sama Ayah karena takut nggak enak. Dan nyatanya BEH emang nggak enak. Tapi yang namanya laper, dimakan saja yang ada. 
>> 
   Disaat aku sudah ada dirumah, aku dengan segera ganti baju. Tapi aku ganti baju pergi lagi karena diajak ke kios omku. Aku dan Cica menunggu omku selesai berganti baju. Lalu omku mengeluarkan mobil dengan bak terbuka. Aku, Cica dan dek Kesha, langsung menaiki mobil itu.
   ‘’Nggak muat’’kata Cica yang merenggakan kakinya yang panjang itu. Aku menatapnya tajam. ‘’Gesaran’’kataku santai sembari mendorongnya.  Kesha tertawa dengan menutup mulutnya yang nggak bisa ditahan untuk tertawa. Tiba tiba omku datang membawa kunci dan menyalakannya.
   ‘’Yo’’ajaknya sembari memakai sabuk pengaman. ‘’Kesha nggak pakai sendal?’’tanyaku. Omku melihat kaki telanjang Kesha yang menggeliat ngeliat. ‘’EMOOH’’tolak Kesha yang sepertinya sudah tahu apa yang ingin dikatakan ayahnya. Omku menghela nafas dan keluar dari mobil. Lalu Kesha merangkak ke kanan di tempat setir dan memegang megang setirnya.
  ‘’Ojo! (jangan)’’perintah Cica. ‘’Ora popo (nggak apa apa). Cuma setirnya doang, kalo gas sama remnya baru bahaya’’tenangk
u. Lalu Kesha menginjak injak rem yang membuat Cica panik.
  ‘’Ojo!’’panik Cica. ‘’Ora popo. Cuma remnya doang, kalo dia ngotak ngatik ini baru-‘’kataku. Kesha mengotak atik benda yang aku maksud. Dan aku, Cica berteriak bersama.
>>Skip
   Disaat aku ingin pulang aku berharap aku bisa duduk di belakang. Maksudku ditempat dengan bak terbuka yang biasa untuk angkut barang.
  ‘’Boking boking yang belakang!’’seruku.
   Tetapi om-ku menaruh kotak berisi buah busuk dari kiosnya.
   ‘’Yaah nggak apa apa, kita masih mendapat tempat’’senyumku.
   Lalu anak buahnya manaruh beberapa kotak berisi buah busuk yang ada binatangnya seperti kecoa, lalu omku membuang sampah sampah yang ada di tong sampah birunya itu.
   ‘’Lain kali aja ya, ca?’’jijikku. Cica tertawa terbahak bahak melihat reaksiku dan menepok nepok pundakku.
  ‘’Jangan menyerah dulu lah.. Itu masih ada satu tempat lagi’’tawanya sembari menunjuk tempat yang belum terkena sampah.
   ‘’Lu aja sono, gue mah ogah’’tolakku.
>>Skip
   Di bawah terik mentari yang panas. Aku dan Cica terasa seperti terpanggang dirumah Nenekku yang besar. ‘’Panas’’keluhku. ‘’Beli es krim yuk’’ajakku. Cica mengangguk mantab. Lalu kami berdua berlari menuju teras memilih sepeda motor yang ingin kami naiki.
  ‘’Mau kemana?’’seru Kakakku. Kami kaget dan berbalik badan. Aku menyeringainya, ‘’Beli es krim’’. Kakakku menatap kami tajam bagaikan elang yang sudah menemukan mangsanya. Aku menelan ludahku dengan perasaan yang nggak enak.
...
  Gue bakal dibunuh sama kakak gue sendiri, tanpa alasan yang jelas. Hari ini
...
  ‘’Tunggu bentar, aku nitip’’kata Kakakku yang langsung berlari kecil ke dalam rumah. DOOR. Pikiranku sudah ingin meledak. Lalu meluncur tanpa alasan yang jelas.
  Kakaku berlari tergopoh gopoh membawa selembar dua puluh ribu rupiah. ‘’Beli 3/2 es krim ya! Kalau nggak minta kembaliannya’’katanya sembari berjalan menuju ke dalam rumah kembali.
  ‘’Kuncinya mana?’’panik Cica. ‘’Tanya Mbak Yaya!’’kataku yang ikut panik. Kami sama sama berlari tergopoh gopoh menuju ‘’Rumah Kulon’’.
  ‘’Kunci motor dimana?’’tanya Cica terengah engah. Mbak Yaya menjawab, ‘’Di motornya’’. Cica menggeleng. ‘’Sama Budhe’’. Cica menggeleng. ‘’Tempat biasa?’’. ‘’Nggak... OH IYA!’’girang Cica yang langsung mengajakku untuk berlari.
  ‘’Oke dapet, saatnya pergi ke tanggul’’girang Cica. ‘’Anu’’cemasku. ‘’Apa?’’. ‘’Bensinnya habis’’kataku yang menunjukkan anak panah kecil yang menunjuk kearah gambar pom bensin. DOOR. Cica terdiam ditempat.
  Cica menghembuskan nafas. ‘’Yaudah kita beli dulu’’ kata Cica yang melihat dengan seksama anak panah kecil di motor berwarna biru itu.
  ‘’Aku ambil duit dulu’’kataku sembari berlari tergopoh gopoh ke dalam rumah. Jika aku mampu mengaku aku tidak mempunyai uang untuk membeli bensin. Yang lebih jelasnya, nggak tega. Mending uangnya buat beli komik di Gramed. Tetapi beruntungnya aku menemukan ayahku di meja makan dekat kamar sedang makan siang.
...
JACKPOT
...
  ‘’Papa, minta duit dong!’’mintaku. Ayahku menghentikan acara makannya itu. Lalu menatap wajahku dengan tajam seperti yang dilakukan kakakku tadi.
...
Anak sama ayah, sama aja. (*bitch please. Meme mode on)
...
   ‘’Buat apa?’’tanyanya. ‘’Buat isi bensin motor’’senyumku yang agak malu. Ayahku memasukkan 3 suap nasi ke mulutnya. Aku hanya menunggu disana.
  ‘’Dimana?’’tanyanya lagi. ‘’Dipojokan situ’’jawabku sembari menunjukkan arah tempat penjualan bensin yang tidak tahu asal usul bensinnya itu.
  Ayahku menghela nafas. ‘’Disitu kan’ belum tentu bensinnya bagus. Beli di pom bensin aja’’kata Ayahku. ‘’Kan’ jauh. Cica nggak bisa nyebrang jalan besar’’keluhku.
  Ayahku yang sepertinya sudah kalah akhirnya berusaha menyuruhku untuk bertanya pada Omku yang bernama ‘’Om Cica’’. Karena aku masih tidak tahu namanya. ‘’Yaudah deh’’kataku sembari berjalan menuju Cica.
  ‘’Bapakmu ndi ,Ca?’’tanyaku sembari melengok lengok kanan dan ke kiri. ‘’Lho, motore ndi, Ca?’’bingungku yang menyadarinya. ‘’Motore dah dibawa sama bapakku’’katanya sembari tertawa kencang. Aku ber oh oh.
>>Skip
  ‘’Sekian lama, kami menunggu
  Kedatanganmu..
  DATANGLAH, kedatanganmu kutunggu
  DATANGLAH kusudah bosan menunggu
  JENG JENG DOOR’’.
  Akhirnya om Cica benar benar datang dengan senyuman lebar yang pernah aku lihat.
  Aku dan Cica segera menaiki moto biru itu dengan rasa gembira. Kami menaiki motor sembari bercerita tentang pengalaman hidup selama satu tahun ini. Tanpa mempedulikan kami hampir menabrak sesuatu. Bukan motor bukan mobil apalagi TRUK. Dan juga bukan hewan bukan manusia, bayi, remaja, dan orang tua. Tetapi hanya sebuah BATU yang membuat perjalan sedikit terhambat.
  ‘’TURUN SEK!’’perintahnya yang berusaha mengegas motor yang berwarna biru itu. ‘’Hooh’’kataku sembari menuruni motor biru itu. ‘’Akhirnya..’’leganya.
>>Skip
  Setelah kita sudah mendapat es krim yang kita mau (walaupun tidak sesuai harapan). Kami akhirnya memutuskan untuk pulang (Yaah pulanglah, masa nginep).
  Aku membawa sekantong es krim dengan uang kembalian yang tinggal cepe dan gope itu dalam bentuk logam, satu perak satu emas. Aku merasakan firasat buruk yang akan terjadi. Aku dan Cica menyusuri ruangan tempat sepupuku  yang lain tidur, dan kolam renang anak kecil bekas tempat menyuci baju. Kami menuju arah suara Kakakku berada.
  ‘’Ini, mbak es krim—‘’kataku yang kaget melihat anak kecil yang seharusnya sudah mandi sekarang. ‘’Mana es krimnya!’’teriak anak anak kecil itu yang langsung berlari kearahku. Aku panik lalu berlari secepat mungkin menuju rumah utama. Aku berteriak teriak tidak karuan. Aku capek dan akhirnya meninggalkan sekantung es krim itu di sebuah kulkas. Tetapi aku tahu itu tidak aman, lalu aku mengambilnya kembali tetapi terlambat. Kantung itu robek dan isinya kemana mana sampai tumpeh tumpeh. Dan mereka mendapatkan es krim itu. Orang tuaku yang melihatnya tertawa dari meja makan.
...
KAMPRET, ANAK ANAK KAMPREEEEEEEEEEEEEEEEETZ
...
>>Skip.
  Aku menuju rumah Kulon dan mendapati anak anak sialan itu sedang memakan es krim yang salah satunya dari jerih payahku menyisikan uang jajan. Bulekku datang sembari tertawa melihatnya. ‘’BULEKKKKKKKKKK GANTEEEEEEEEEEEE!’’kesalku dan Cica. ‘’Yang makan siapa, minta kesiapa’’kata Bulek Aping. ‘’Yang makan kan’ anakmu bulek!’’kataku.
  ‘’Yee, tapi Aping kan’ belum makan es krimnya. Ayo Aping, itu es krim-nya punya anak gede’’bujuk Bulek Aping. Aku menunggu reaksinya,  ternyata reaksinya adalah DOOR. ‘’Nggak!’’bentak Aping. Aping membuka bungkusannya dan bergabung dengan anak anak sialan lainnya.
  ‘’GANTEEEEEEEEEEE BULEEEEEEEK’’sorak aku dan Cica. ‘’Iya iya’’kata Bulek Aping. Aku berjalan menuju dapur dengan penuh amarah.
  ‘’Bulek, mana bule. GANTEEEEEEEEE BULEEEEEK’’sorakku pada Bulek Atuun. ‘’Entar’’katanya santai. ‘’MANAAAAAAA BULEEEEEEEK’’sorakku lagi. ‘’Entar ah’’katanya lagi. Dengan kesal aku meratapi Dek Dulah anak pertama Bulek Atun dengan perasaan yang sudah bagaikan air panas yang menguap.
  Aku berjalan menuju Bulek Atun, lalu merebut Atun dari gendongannya. Dan berlari secepatnya menuju rumah kulon sembari bersorak, ‘’DUITNYA DULU BARU ATUNNYA!’’. Aku tertawa tawa seperti orang gila berlari lari menyusuri anak sialan yang sedang memakan gigit demi gigit es krim mahal yang dibeli aku dan Cica.
  Aku menidurkan Atun di kasur yang sepertinya bingung dengan keadaan yang sesungguhnya. Lalu Bulek Atun datang merebutnya kembali. ‘’Duitnya mana Bulek?’’sorakku. ‘’Entar’’katanya santai sembari membawa anaknya menuju rumah utama.
  Aku mendengarkan ada yang menangis di kamar sebelah. Lalu aku berlari kecil menuju ruangan itu. Aku melihat Mas Awan sedang terpojok bersama Mbak Yaya. Dengan rasa tidak peduli aku meninggalkan mereka berdua.
...
BOMAT
...
>>Skip.
  Disaat aku di kamar mandi. Lebih tepatnya setelah mandi. Aku masih demen disana walau sudah berpakaian disana sekalipun.
‘’DIMANA, KAMU DIMANA
DISINI BUKAN
*BAYARLAH HUTANGMU ITU!
KUTANGGAL TUAAAAAAAAAAAAA
      #JANGAN MENGUTANG BILA TAK PUNYA UANG UNTUK MEMBAYAR UTANG
KARNA UTANG ITU TAK BISA DIBAYAR
UTANG BUTUH WAKTU UNTUK BISA KITA BAYARKAN.

KU INGIN MEMAKAN POP MIE
KU TAK PUNYA DUIT..
Back to * and #
“KU TAK BEKERJA JELAS NGGAK PUNYA UANG UNTK MEMBAYAR HUTANG
KARENA AKU NGANGGUR,  TAK PUNYA BIAYA
JELAS KUTAK BISA BAYAR HUTANG HUTANGKU ITU!
  OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOH KAMPREET...’’
>>Skip
  Ini hari terakhir kami berada disini. Tandanya perpisahan di malam hari setelah Maghrib. Sebenarnya aku pulangnya besok. Cica menangis meraung raung, tidak bisa menerima itu hari terakhirnya di kampung. Ia masih pengen bermain bersama sama. Aku berjalan kearahnya yang sedang duduk di atas kursi kayu jati itu. Aku nggak tega melihat Cica yang menangis terisak isak seperti itu.
  ‘’Cica, ini memang hari terakhir. Tapi kita masih bisa bertemu lagi.’’hiburku. ‘’Taa.. Pi. Nggak seperti ini. Aku masih ingin disini!’’bentakknya. Aku menghela nafas panjang dan memegangi tangannya. ‘’LO LESBI YA?’’bentaknya. Aku menggelengkan kepala.
  ‘’Hanya ingin menghibur sepupuku.. ‘’senyumku. ‘’Kita masih bisa bertemu lagi, kok’’lanjutku. ‘’Mungkin tidak seperti ini!’’isaknya. Aku memutar bola mataku mencari ide untuk berbicara.
  ‘’Hey, masa mau seperti ini lagi sih? Maksudmu kamu ingin kaya kejadian es krim kemarin?’’tannyaku sembari tertawa kecil. Ia menggelengkan kepalanya. ‘’Maksudmu tidak seperti ini tuh seperti apa?’’tanyaku. 
  Cica mengusap matanya lalu berkata, ‘’Mungkin tidak seutuh sekarang’’. Aku terdiam sejenak. ‘’Mungkin begitu, tetapi percayalah lebaran berikutnya akan lebih menyenangkan daripada tahun ini’’Kataku meyakinkannya. ‘’Lagian, kita masih bisa kesini saat liburan panjang tiba’’lanjutku.
  Cica berhenti menangis . ‘’Jika begitu, aku ingin tahun depan aku masih bisa melihatmu. Dan yang lain. Mbah Putri, Mbah Kakung. Dan kau harus bisa belajar bahasa Jawa ya?’’ senyumnya. ‘’Janji ya?’’
  Aku kaget, lalu aku tersenyum tipis. ‘’Aku tak—‘’kataku yang bersuara kecil. ‘’Hmm?’’. ‘’Bisa berjanji padamu’’senyumku dengan suara normal. Cica tertawa riang mendengarnya. Yang aku maksud adalah aku tidak bisa berjanji padanya.
  Cica dipanggil oleh Ayahnya untuk masuk ke mobil. Ia melambaikan tanda bahagianya dan memasukkan semua tubuhnya ke dalam mobil. ‘’SELAMAT TINGGAL’’soraknya.
  ...
   Seharusnya, akulah yang harus menangis. Harusnya aku yang meraung raung. Ini mungkin adalah sebuah perpisahan denganmu. Lebaran terakhir yang akan aku alami. Sejak 4 bulan yang lalu aku sudah dinyatakan dokter akan meninggal 7 bulan lagi. Apakah kau tak lihat rambutku mulai rontok? Setiap malam batuk dengan darah? Harusnya aku yang bilang padamu selamat tinggal. Dengan tetesan air mata, karena perpisahan terakhir. Kenapa semuanya terjadi padaku?
...
 Tak sadar air mataku mulai pecah dan melewati kedua pipiku. Aku melambaikan tangan perpisahan. Aku berharap ini akan menjadi kenangan terindah dalam hidupku. Dan aku hanya ingin kau tahu.. INI SEMUA APRIL MOP TELAAAAAAAT. #digebukin warga. Oke bro, jangan diaminin! OI OIIIIIIIIIIIIIIIIIIII!!!! Semuanya bohong bro #nari gangnam style. Semuanya sudah bilang Amin!? JANGAN BROOOOO. INI HANYA CERITA YANG SEBAGIAN DARI DUNIA NYATA SANG CREATOR.
  ‘’Ho ho ho’’suddenly Gaje is appears.
>>Skip kebohongan ini!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
  Oke masbro... Soal Cica nangis emang benar, soal CICA pulang juga benar. Tapi drama GAJE itu BOHONG. Tolong jangan didoaakan. Nanti aku tidak bisa muncul di beberapa cerita lagi. Gue lagi bikin KARIER disini. UDAH PW (posisi wenak)! Kalo diaminin dalam 2 bulan mendatang, LO KAGAK BISA NGELIAT NAMA GUE LAGEEEEEEEE! Oke stop kegilaan ini. DASAR CREATOR GAJEEEE.
  ‘’Itu nama gue bro’’tawa Gaje.
  ‘’Ngapain lo muncul? Tunggu kok jadi aneh gene seh?’’bentakku
  ‘’Serah gue dong, yang bikin cerita siapa. YEEEEEEEEEEEE MATRE’’ledeknya.
  ‘’Apaan sih LO. Cari masalah sama gue? Ayo secara jantan dilapangan!’’bentakku.
  ‘’Gampang, pas lo mau mukul gue. Nama lo tinggal gue apus. Terus lo ilang deh..’’katanya dengan sok.
  Gaje tertawa akan kemenangannya. ‘’HOHOHOHOHO’’
  Aku SUDAH CAPEK AKAN CERPEN INI. BA BAYAYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY.
  ‘’Dagh’’kata Gaje sembari menyeruput kopi.
‘’ NGAPAIN LO MUNCUL!?’’bentakku.
‘’yang bikin cerita siapa..’’
Aku terdiam kaku.
  ‘’YEEEEEE MALU NICH YEEEE’’
....
ANJREEEEEEEET. CRETORRR SIALAAAAAN
....



Situs Edit

1. Photofunia
Inilah situs favoritku dalam hal mengedit foto. Kita bisa mengedit foto suka-suka di website ini dengan fitur-fitur yang ada. Disediakan banyak bingkai/frame yang dapat dipilih menurut keinginan. Dengannya kita dapat membuat efek seolah-olah foto kita dipasang di sebuah gedung, papan reklame, majalah, botol dan lain-lain. Langsung meluncur ke tkp di photofunia.com saja biar bisa langsung praktek.

2. Faceinhole.
Jujur saya tak pernah memakai jasa situs ini meskipun sebenarnya tak kalah tenar dari photofunia. Katanya, FACEinHOLE menyediakan layanan web yang membuat foto penggunanya dapat menjadi tokoh-tokoh yang disukai. Setelah jadi hasilnya dapat kita posting ke berbagai situs sosial network atau blog semacam friendster, myspace, blogger dan lain-lain. Tertarik? Silakan edit foto online di Faceinhole.com

3. Pizap.
Pizap merupakan salah satu situs edit photo yang paling gokil menurutku. Pilihan frame yang disediakan lucu-lucu.Di situs ini kita bisa edit dan menambah effect, pernak pernik, teks bahkan menambahkan ekspresi wajah. Silakan dibuktikan sendiri di www.pizap.com. Dijamin keren!

4. Picnik
Situs ini menyediakan layanan gratis maupun yang berbayar. Untuk yang versi gratis kita bisa memanfaatkan fitur-fitur seperti tools efek, shapes, fonts, frames dan touch up.Sedang untuk yang premium atau yang berbayar selain dapat menikmati semua fasilitas dari versi gratisan dan bebas iklan, juga dilengkapi dengan tool spesial baru bernama Advanced Editing, koneksi tanpa batas ke semua situs photo sharing favorit, dukungan prioritas, memori foto dan photo histori tanpa batas, serta konten eksklusif dan preview dari fitur-fitur baru. Tak ada salahnya mencoba di www.picnik.com bukan?

5. Pixenate
Situs yang beralamatkan di pixenate.com ini memiliki fitur zooming, enhancing dan cropping, resizing, whitening, red eye, sepia, fun effect dan banyak lagi. Saya tak bisa memberikan review lebih detail lagi karena juga baru tahu kemarin setelah googling dan masih belum sempat mencoba. Silakan dibuktikan sendiri kehebatannya seperti apa? Pixenate.com

6. Festisite.
Dengan menggunakan jasa situs ini kita bisa menaruh wajah kita pada mata uang dari berbagai negara. Selamat mencoba di www.festisite.com

7. Funny pho.to 
Menurutku situs ini mirip dengan photofunia hanya dengan template yang berbeda yang lebih lucu. Alamatnya di www.funny.pho.to.com

8. Fakemagazinecover
Ini cocok buat kamu-kamu yang terobsesi untuk menjadi seorang model hehe.. Karena template yang disediakan untuk mengedit foto kamu adalah cover majalah dengan beraneka pilihan. Keren! Silakan dicoba di www.fakemagazinecover.com

9. Makemebabies
Haha.. lucu banget ni situs karena bisa memprediksi wajah bayi yang akan dilahirkan oleh sepasang suami istri. Jika kamu berniat akan memiliki anak tak ada ruginya mengupload foto kamu dan pasangan lalu lihatlah seperti apa wajah bayi yang akan kalian lahirkan nantinya. Coba disini www.makemebabies.com

10. Hairmixer
Ini dia untuk kamu yang doyan ganti model rambut. Sebelum pergi ke salon coba dulu bagaimana penampilanmu jika memakai potongan rambut seperti yang dimiliki para selebriti. Menarik bukan www.hairmixer.com

11. Be Funky
Situs ini memberikan pilihan cukup banyak efek juga. Yang aku sukai salah satunya adalah bisa membuat foto kita tampak seperti kartun hehehe.. Coba deh di BeFunky.

12. FunPhotoBox
Website yang satu ini juga menyediakan layanan editing foto secara online. Untuk menggunakannya ada tiga langkah yaitu pilih efek, upload foto dan kemudian simpan hasilnya . Sangat mudah digunakan. Langsung saja dicoba di FunPhotoBox.

13. Photo505
Begitu masuk ke web ini kalian akan langsung disuguhi dengan banyaknya pilihan theme/bingkai yang mana kalian akan bisa menaruh wajah di foto yang kalian upload menggantikan wajah yang ada di dalam theme. Karena mendukung Face Detection Technology. Silahkan langsung menuju ke TKP di photo505.

14. Dumpr
Silakan ke tkp di sini dumpr.

15.BigHugesLabs Flicker
Bighugelabs

16. Write On It

Welcome on WriteOnIt.
Here you can easily create your photomontage, free cards, magazine cover and other funny jokes for you and your friends.
Start now!

Seperti itulah kata sambutan ketika masuk ke situsnya. Ya, dengan memanfaatkan write on it, kita bisa mengkreasikan photomontage, free cards, magazine cover, dan yang lebih seru kita bisa meletakkan wajah kita di badan seorang selebriti top dunia. Kunjungi write On It.

17. MagMyPic
Kita dapat meletakkan foto kita di cover majalah. Coba MagMyPic.

18. Loonapix
Fitur yang disediakan diantaranya, loonapic effect, photo frames, face effect, calendar wallpaper, create gif. Kunjungi loonapix.

19. Funny Wow
Coba deh ke sini, ini mirip sama photofunia tapi oke juga untuk dicoba. Silahkan menuju ke Funnywow

20.Any Making

Apply a lot of nice and funny photo effects to joke with your friends. AnyMaking online photo fun effects converts your everyday’s pictures into beautiful artworks! Select special fun photo effects, upload your picture and that’s it!

Atau kalau dalam bahasa indonesia kira-kira begini artinya, buatlah banyak efek foto lucu dan keren untuk bercanda dengan temanmu. AnyMaking efek foto online yang lucu mengubah foto sehari-hari kamu menjadi sebuah karya seni yang cantik. Pilihlah efek foto lucu yang special, upload fotomu dan jadilah ! Silahkan klik di sini untuk mulai mencoba layanan gratis AnyMaking.

21.Blingee
Ini juga merupakan salah satu situs edit foto keren yang pantas mendapat 2 jempol. Sangat cocok buat anak gaul seperti kamu-kamu. Pokoknya gothic, gokil, metal, funky, top abis deh. :thumbup: Coba aja di Blingee. Btw, ada yang bertanya di mana bisa edit foto online yang ada kesan magic -nya. Coba aja pakai blingee! 

22. Gross Out
Situs edit foto yang ada gambar mata melotot dan yang akan melirik mengikuti arah kursor ini bisa mengedit foto yang kita upload dari komputer atau kita ambil langsung dari webcam. Coba di gross out.

23. Cut My Pic
Situs editing foto online yang ini bisa digunakan untuk memotong (cut) foto dan hasilnya bisa dikirimkan via email ataupun langsung disimpan di PC (personal computer). Klik di sini cutmypic.

24. Foto Flexer
Website edit foto yang satu ini juga bisa kita manfaatkan jasanya secara gratis. Kita bisa mengupload photo dari komputer, ataupun mengedit foto dari photobucket, facebook, myspace, flickr, picasa dan beberapa website foto lainnya secara langsung. Coba saja Fotoflexer.

25. Phxir
Waktu masuk ke situs ini suasananya emang agak serem, karena ada background darahnya. Tapi begitu mengeklik tombol get started kita bisa mulai mengedit photo seperti halnya Foto Flexer, kita pun bisa mengupload dari komputer dari photobucket, facebook, myspace, flickr, picasa, webshots, dsb. Coba di sini Phixr.

26. Blibs
Wah, ini juga salah satu favorit saya. Fitur dan efek yang disediakan cukup banyak dan keren-keren. Serasa photosop online. Coba deh, tapi jangan pusing ya melihat pilihan menunya yang cukup banyak hehe… Klik di sini Blibs.

27. Yx.Keniu.com
Ini mirip photofunia, tapi frame yang disediakan beda dan lebih keren. Tapi, sayang pakai bahasa mandarin jadinya bingung . Kalau mau coba sebaiknya buka situsnya pakai kamus indonesia inggris online aja biar gak puyeng duluan hehe.. Coba saja di sini Yx.keniu.com.

28. Pic Joke
Namanya aja pic joke, pastinya lucu dong hehe.. kita dapat mengubah foto kita menjadi gambar yang lucu dengan layanan ini. Ada banyak sekali pilihan efek yang dikasih. Dan yang lebih enaknya lagi situs ini mendukung bahasa indonesia. Jadi, yang bahasa inggrisnya agak belepotan seperti saya pun bisa menggunakannya tanpa kebingungan. Mau coba? Langsung aja meluncur ke pic joke.

Mungkin ini nggak penting

Tulisan : -ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUV W YZ 
-a b c d e f g h ij kl m n o p q r s tu v w xy z 
-α в ¢ ∂ є ƒ g ԍ н ι נ к ℓ м η σ ρ q я ѕ т ԏ υ νω χ у z 
-ⓐ ⓑ ⓒ ⓓ ⓔ ⓕ ⓖ ⓗ ⓘ ⓙ ⓚ ⓛ ⓜ ⓝ ⓞ ⓟ ⓠ ⓡ ⓢ ⓣ ⓤ ⓥ ⓦ ⓧ ⓨ ⓩ
-á b ć d é f g h í j k l m ń ő p q ŕ ś t ú v w x ý ź
-Á ß Č Ď Ĕ Ŧ Ğ Ĥ Ĩ Ĵ Ķ Ĺ М Ń Ő Р Q Ŕ Ś Ť Ú V Ŵ Ж Ŷ Ź 
-z ʎ x ʌ n ʇ s ɹ b d o u ɯ l ʞ ɾ I ɥ ƃ ɟ ǝ p ɔ q ɐ
- Á ß Č Ď Ĕ Ŧ Ğ Ĥ Ĩ Ĵ Ķ Ĺ М Ń Ő Р Q Ŕ Ś Ť Ú V Ŵ Ж Ŷ Ź
Simbol : - ✖ ✗ ✘ ♒ ♬ ✄ ✂ ✆ ✉ ✦ ✧ ♱ ♰ ♂ ♀ ☿ ❤ ❥ ❦ ❧ ™ ® © ♡ ♦ ♢ ♔ ♕ ♚ ♛ ★ ☆ ✮ ✯ ☄ ☾ ☽ ☼ ☀ ☁ ☂ ☃ ☻ ☺ ☹ ۞ ۩ εїз ☎ ☏ ¢ ☚ ☛ ☜ ☝ ☞ ☟ ✍ ✌ ☢ ☣ ☠ ☮ ☯ ♠ ♤ ♣ ♧ ♥࿂ ე ჳ ᆡ ༄ ♨ ๑ ❀ ✿ ψ ♆ ☪ ☭ ♪ ♩ ♫ ℘ ℑ ℜ ℵ ♏ η α ʊ ϟ ღ ツ 回 ₪ ™ © ® ¿ ¡ № ⇨ ❝ ❞ ℃ƺ ◠ ◡ ╭ ╮ ╯ ╰ ★ ☆ ⊙¤ ㊣★☆♀◆◇◣◢◥▲▼△▽⊿◤ ◥▆ ▇ █ █ ■ ▓ 回 □ 〓≡ ╝╚╔ ╗╬ ═ ╓ ╩ ┠ ┨┯ ┷┏┓┗ ┛┳⊥﹃﹄┌ ┐└ ┘∟「」↑↓→←↘↙♀♂┇┅ ﹉﹊﹍﹎╭╮╰ ╯ ∵∴‖︱ ︳︴﹏﹋﹌ ♂ ♀ ♥ ♡ ☜ ☞ ☎ ☏ ⊙ ◎ ☺ ☻ ► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ▪ ▫ ☼ ♦ ▀ ▄ █ ▌ ▐ ░ ▒▬ ♦ ◊ ◦ ☼ ♠ ♣ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ぃ◘ ◙ ◈ ♫ ♬ ♪ ♩ ♭ ♪ の ☆ → あ £ ❤ 。◕‿◕。 ✎ ✟ஐ ≈ ๑۩۩.. ..۩۩๑ ๑۩۞۩๑ ✲ ❈ ➹ ~.~ ◕‿-。 ☀☂☁【】┱ ┲ ❣ ✚ ✪ ✣ ✤ ✥ ✦ ❉❥ ❦ ❧ ❃ ❂ ❁ ❀ ✄ ☪ ☣ ☢ ☠ ☭ ♈ ➸ ✓ ✔ ✕ ✖ ㊚ ㊛ *.:。✿*゚’゚・ ◊ ♥ ╠ ═ ╝▫ ■ ๑ » « ¶ ஐ © † εïз ♪ ღ ♣ ♠ • ± ° •ิ. • ஐ இ * × ○ ▫ ♂ • ♀ ◊ © ¤ ▲ ↔ ™ ® ☎ εїз ♨ ☏ ☆ ★ ▽ △ ▲ ∵ ∴ ∷ # ♂ ♀ ♥ ♠ ♣ ♧ ♤ ♧ ♡ ♬ ♪ ♭ ♫♪ ﻬ ஐღ ↔ ↕ ↘••● ¤ ╬ ﹌ ▽ ☜♥☞ ♬ ✞ ♥ ♕ ☯ ☭ ☠ ☃ 유 ♥
*^_^* ^-^ ^_^ ^︵^ ٩(•̮̮̃•̃)۶ ٩(-̮̮̃-̃)۶ ٩(̮̮̃•̃)۶ ٩(͡๏̯͡๏)۶ ٩(-̮̮̃•̃)۶ ε(̮̮̃•̃)з ๏̯͡๏ =_=| ๏̯͡⊙ (◣_◢) (◕_◕) ($_$) ♥‿♥ O_o ¬.¬ -.- (•̪●) (●̮̮̃•̃)●̮̮̮̮̃̃•̃̃) (>’_’)> (=’.’=) (=’.’=) (>’.’✖ ✗ ✘ ♒ ♬ ✄ ✂ ✆ ✉ ✦ ✧ ♱ ♰ ♂ ♀ ☿ ❤ ❥ ❦ ❧ ™ ® © ♡ ♦ ♢ ♔ ♕ ♚ ♛ ★ ☆ ✮ ✯ ☄ ☾ ☽ ☼ ☀ ☁ ☂ ☃ ☻ ☺ ☹ ۞ ۩ εїз ☎ ☏ ¢ ☚ ☛ ☜ ☝ ☞ ☟ ✍ ✌ ☢ ☣ ☠ ☮ ☯ ♠ ♤ ♣ ♧ ♥࿂ ე ჳ ᆡ ༄ ♨ ๑ ❀ ✿ ψ ♆ ☪ ☭ ♪ ♩ ♫ ℘ ℑ ℜ ℵ ♏ η α ʊ ϟ ღ ツ 回 ₪ ™ © ® ¿ ¡ № ⇨ ❝ ❞ ℃ƺ ◠ ◡ ╭ ╮ ╯ ╰ ★ ☆ ⊙¤ ㊣★☆♀◆◇◣◢◥▲▼△▽⊿◤ ◥▆ ▇ █ █ ■ ▓ 回 □ 〓≡ ╝╚╔ ╗╬ ═ ╓ ╩ ┠ ┨┯ ┷┏┓┗ ┛┳⊥﹃﹄┌ ┐└ ┘∟「」↑↓→←↘↙♀♂┇┅ ﹉﹊﹍﹎╭╮╰ ╯ ∵∴‖︱ ︳︴﹏﹋﹌ ♂ ♀ ♥ ♡ ☜ ☞ ☎ ☏ ⊙ ◎ ☺ ☻ ► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ▪ ▫ ☼ ♦ ▀ ▄ █ ▌ ▐ ░ ▒▬ ♦ ◊ ◦ ☼ ♠ ♣ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ぃ◘ ◙ ◈ ♫ ♬ ♪ ♩ ♭ ♪ の ☆ → あ £ ❤ 。◕‿◕。 ✎ ✟ஐ ≈ ๑۩۩.. ..۩۩๑ ๑۩۞۩๑ ✲ ❈ ➹ ~.~ ◕‿-。 ☀☂☁【】┱ ┲ ❣ ✚ ✪ ✣ ✤ ✥ ✦ ❉❥ ❦ ❧ ❃ ❂ ❁ ❀ ✄ ☪ ☣ ☢ ☠ ☭ ♈ ➸ ✓ ✔ ✕ ✖ ㊚ ㊛ *.:。✿*゚’゚・ ◊ ♥ ╠ ═ ╝▫ ■ ๑ » « ¶ ஐ © † εïз ♪ ღ ♣ ♠ • ± ° •ิ. • ஐ இ * × ○ ▫ ♂ • ♀ ◊ © ¤ ▲ ↔ ™ ® ☎ εїз ♨ ☏ ☆ ★ ▽ △ ▲ ∵ ∴ ∷ # ♂ ♀ ♥ ♠ ♣ ♧ ♤ ♧ ♡ ♬ ♪ ♭ ♫♪ ﻬ ஐღ ↔ ↕ ↘••● ¤ ╬ ﹌ ▽ ☜♥☞ ♬ ✞ ♥
。◕‿◕。☮♫㉧☆๑◕ܫ◕๑♪♫ツツツ☎ ( ̃•̃)зღα в ¢ ∂ є ƒ g ԍ н ι נ к ℓ м η σ ρ q я ѕ т ԏ υ νω χ у zⓐ ⓑ ⓒ ⓓ ⓔ ⓕ ⓖ ⓗ ⓘ ⓙ ⓚ ⓛ ⓜ ⓝ ⓞ ⓟ ⓠ ⓡ ⓢ ⓣ ⓤ ⓥ ⓦ ⓧ ⓨ ⓩ✖ ✗ ✘ ♒ ♬ ✄ ✂ ✆ ✉ ✦ ✧ ♱ ♰ ♂ ♀ ☿ ❤ ❥ ❦ ❧ ™ ® © ♡ ♦ ♢ ♔ ♕ ♚ ♛ ★ ☆ ✮ ✯ ☄ ☾ ☽ ☼ ☀ ☁ ☂ ☃ ☻ ☺ ☹ ۞ ۩ εїз ☎ ☏ ¢ ☚ ☛ ☜ ☝ ☞ ☟ ✍ ✌ ☢ ☣ ☠ ☮ ☯ ♠ ♤ ♣ ♧ ♥࿂ ე ჳ ᆡ ༄ ♨ ๑ ❀ ✿ ψ ♆ ☪ ☭ ♪ ♩ ♫ ℘ ℑ ℜ ℵ ♏ η α ʊ ϟ ღ ツ 回 ₪ ™ © ® ¿ ¡ № ⇨ ❝ ❞ ℃ƺ ◠ ◡ ╭ ╮ ╯ ╰ ★ ☆ ⊙¤ ㊣★☆♀◆◇◣◢◥▲▼△▽⊿◤ ◥▆ ▇ █ █ ■ ▓ 回 □ 〓≡ ╝╚╔ ╗╬ ═ ╓ ╩ ┠ ┨┯ ┷┏┓┗ ┛┳⊥﹃﹄┌ ┐└ ┘∟「」↑↓→←↘↙♀♂┇┅ ﹉﹊﹍﹎╭╮╰ ╯ ∵∴‖︱ ︳︴﹏﹋﹌ ♂ ♀ ♥ ♡ ☜ ☞ ☎ ☏ ⊙ ◎ ☺ ☻ ► ◄ ▧ ▨ ♨ ◐ ◑ ↔ ↕ ▪ ▫ ☼ ♦ ▀ ▄ █ ▌ ▐ ░ ▒▬ ♦ ◊ ◦ ☼ ♠ ♣ ▣ ▤ ▥ ▦ ▩ ぃ◘ ◙ ◈ ♫ ♬ ♪ ♩ ♭ ♪ の ☆ → あ £ ❤ 。◕‿◕。 ✎ ✟ஐ ≍ ๑۩۩.. ..۩۩๑ ๑۩۞۩๑ ✲ ❈ ➹ ~.~ ◕‿-。 ☀☂☁【】┱ ┲ ❣ ✚ ✪ ✣ ✤ ✥ ✦ ❉❥ ❦ ❧ ❃ ❂ ❁ ❀ ✄ ☪ ☣ ☢ ☠ ☭ ♈ ➸ ✓ ✔ ✕ ✖ ㊚ ㊛ *.:。✿*゚’゚・ ◊ ♥ ╠ ═ ╝▫ ■ ๑ » « ¶ ஐ © † εïз ♪ ღ ♣ ♠ • ± ° •ิ. • ஐ இ * × ○ ▫ ♂ • ♀ ◊ © ¤ ▲ ↔ ™ ® ☎ εїз ♨ ☏ ☆ ★ ▽ △ ▲ ∵ ∴ ∷ # ♂ ♀ ♥ ♠ ♣ ♧ ♤ ♧ ♡ ♬ ♪ ♭ ♫♪ ﻬ ஐღ ↔ ↕ ↘••● ¤ ╬ ﹌ ▽ ☜♥☞ ♬ ✞ ♥ ♕ ☯ ☭ ☠ ☃ 유 ♥ 웃 ☺ ☻ ♥ ♦ ♣ 

Sorrry BangetZ BRO

Okey bro, gue lagi agak agak ALAY dikit ._.
Virus menular! LOLz
...
Oke lupakan. By the way...
Maap maap aja, gue lagi nggak bisa bikin cerita KENAPA?
KArena gue dah bosen ._.''
Gue ini orangnya cepet banget bosen
Sekarang aja gue bosen.
Udah gitu doang
JA' NEEEEE

Sabtu, 03 Agustus 2013

Secret Message

   Ditengah tengah rintik hujan. Aku tetap menunggu sahabatku Shiva, disebuah ladang penuh dengan bunga beraneka ragam. Sembari melirik jam tanganku yang sudah menunjuk ke angka 12. Aku berfikir, Shiva tidak akan datang dan memang menurutku tidak akan datang. Rintik rintik hujan itu makin lama makin deras. Aku memutuskan untuk pulang kerumah. Ketika aku ingin menyebrang ada sebuah truk merah besar yang diduga remnya blong (*macet). Aku terdorong hingga terguling di sebuah lubang. Aku berusaha untuk naik. Ketika aku sadar, aku sudah melihat Shiva sudah berlumuran akan darah dan truk merah yang menabrak sebuah pohon besar hingga tumbang. Shiva telah mati.
  Ketika Shiva telah siap untuk dikubur di sebuah pemakaman. Aku yang saat itu memakai baju hitam dengan celana jins hanya bisa menangis dalam kesedihan. Berharap ia kembali dan bermain bersamaku.
  ‘’Mira, ini adalah benda yang sangat berharga bagi Shiva. Ini tante berikan ke kamu’’kata Ibunya sembari memberikan sebuah telepon genggam yang berwarna merah muda dan hijau. Aku menerimanya dengan sungkan, entah mengapa ketika aku menyentuhnya. Semua kenangan terasa terulang kembali, aku benci mengenang kenangan itu ketika Shiva sudah berada di liang kubur.
Aku benci!
  Air mataku menetes di telepon genggam hijau itu. Sempat ku melirik, jasad Shiva ingin ditimbun oleh tanah dan sebuah karangan bunga. Aku menangis sembari melempar telepon genggam itu ke liang kuburnya.
  ‘’Kenapa semuanya harus terjadi? Kenapa dia harus menolongku? Kenapa ia tidak membiarkan aku mati? Aku lebih pantas mati daripada kamu, Shiv! Kenapa? JAWAB AKU SHIVA’’bentakku yang sudah bersimpah air mata. Nanda menahanku dan membawaku kebelakang kerumunan. ‘’Dia sudah tenang disana, tetapi jika kamu tidak ikhlas. Hanya akan timbul rasa sakit di hati Shiva’’kata Nanda yang ikutan menangis bersamaku. ‘’Kamu temannya yang paling berharga, Mir. Dia pengen kamu move on’’lanjutnya yang menempuk pelan kedua pundakku. Aku mengusap air mataku dengan sapu tangan yang berada di kantung celanaku. ‘’Selamat tinggal Shiva, selamanya’’
>>>Skip
  Aku terus mengurung diri di kamar rumahku. Aku tidak mau makan, dan keluar. Percuma jika aku makan jika Shiva di liang kubur membuka mata saja tidak bisa. Aku masih tidak bisa melupakan Shiva. Kenangan ini sudah tercantum dengan erat di kepalaku, semua kenangan indah dan buruk yang pernah kami alami bersama. Disaat kami tertawa dan sedih. Duka dan canda kami lewati semua dengan senyum indah yang pernah kami miliki.
  ‘’Mira, kamu sudah merapikan barang barangmu? Besok kita sudah harus pindah loh, sayang’’teriak ibuku dengan lantang yang berada di lantai bawah. ‘’Ya’’. Langsung ku merapikan semua barang barangku di lemari, kasur, meja belajar, SEMUANYA. Aku tidak sengaja melihat sebuah kardus yang berada di bawah kasur. Ketika aku mengambilnya aku tersadar jika kardus itu penuh dengan kenangan yang pernah aku alami dengan Shiva. Aku melihat satu persatu dan mengingat kembali untuk terakhir kalinya. Pikiranku kembali penuh dengan Shiva. Kuingin bersama, bermain bercanda bersamanya. Selamanya.
  Tanpa sadar aku telah berlari meninggalkan rumah menuju sebuah jembatan yang dibawahnya ada sebuah sungai yang berbatu dengan air yang cukup deras. Rintik rintik hujan turun kembali menambah derasnya air sungai yang penuh oleh batu  itu. Aku menangis melihat kenangan yang ada dipikiranku. ‘’Aku datang Shiva. Tunggulah aku disana. Maafkan aku dunia’’kataku yang ingin menaiki pegangan jembatan dengan ragu. ‘’DREEEEEEEET DREEEET’’suarang ringtone sms di telepong genggamku berbunyi. Aku terpaksa turun dan melihat apa isi pesan itu.
  Aku melirik sang pengirim terlebih dahulu, dan sedikit menitikkan air mata. ‘’Shiva?’’ Aku membaca isi SMS itu dengan pelan.
  ‘’Jangan mati’’. Aku hanya bisa tertawa kecil melihat sebuah SMS iseng yang mungkin mengganti kartunya dengan kartu yang Shiva punya. ‘’Yang ngirim siapa sih? Iseng banget. Udah tau orang mati nggak bisa ngirim SMS’’kataku sembari kembali menaiki pegangan itu. Tetapi SMS itu masih terus menjawab walaupun aku tidak menjawab SMS darinya. ‘’Aku masih ingin melihat kamu tertawa. Walaupun aku tidak bersamamu. Aku akan selalu ada dihatimu. Berjanjilah padaku jangan pernah lakukan ini demiku. Jika kamu melakukannya, semua orang yang mencintaimu akan menangis. Sama sepertimu. Kau hanya membuat mereka cemas, Mira’’. Aku terdiam lalu menangis tanpa kata. ‘’Jika kamu ada bisakah kamu menampakan diri besok di ladang bunga untuk yang terakhir kalinya?’’tangisku.
>>>Skip
  Aku menyempatkan diri sesuai omonganku di sebuah ladang bunga yang mungkin untuk terakhir kalinya. Aku berharap Shiva bisa menampakan dirinya sebelum ia benar benar naik ke surga. Telepon genggamku berbunyi kembali.
SMS!
  Dengan sigap aku lihat SMS itu dan membacanya. ‘’Maaf aku tidak bisa menampakkan diriku padamu. Tetapi percayalah aku berada disekitarmu’’. Aku kaget dan mulai menengok kanan dan kiri mencari wujud Shiva. ‘’Tolong tampakkan dirimu, untuk yang terakhir! Aku besok tidak bisa disini lagi’’isakku yang melempar telepon genggamku di sebuah semak semak. ‘’Semuanya bohong, aku menyerah’’sahut seseorang yang keluar dari semak semak. Aku menyadari gadis cantik itu sangat mirip dengan Shiva hanya saja rambutnya yang lurus terurai sebahu.
  ‘’Siapa kamu?’’bentakku. ‘’Marine, saudara kembar Shiva’’jawabnya yang memegang telepon genggam berwarna merah muda dan hijau. ‘’Iii..tu Hanphone..’’aku merasa familiar dengan telepon genggam yang ia pegang dengan erat. ‘’Ini Handphone Shiva yang asli. Aku tahu jika di pemakaman kemarin kamu akan melemparnya bukan menyimpannya. Jadi aku menyimpannya agar kamu tenang dulu. Ternyata kamu sungguh menarik seperti yang ia ceritakan padaku di luar negri. Tetapi sayangnya kamu ingin bunuh diri jadi aku gunakan handphone ini sebagai penahanmu’’jelasnya merapikan bajunya yang penuh dengan daun daun yang menempel.
  ‘’Semuanya bohong?’’tangisku. Ia mengangguk pelan sembari berjalan mendekatiku. ‘’Maafkan aku, aku tidak bisa menolongmu tanpa handphone ini. Mungkin jika aku tidak melakukan ini, kamu sudah berada di pemakaman hari ini. Bisa saja hilang entah dimana, dan badanmu akan membusuk disana’’katanya sembari  mengelus elus rambutku.
  ‘’Aku mempunyai permintaan untukkmu’’kataku yang berusaha untuk tersenyum. ‘’Apa? Katakanlah, agar bisa kuusahakan untuk mengabulkannya. Tetapi jangan berharap untuk meminta berhubungan dengan kematian, oke?’’kata Marine yang masih mengelus elus rambutku dengan pelan. ‘’Aku ingin kau menjadi temanku’’senyumku sembari berdiri menarik tangan Marine. ‘’Ya, tetapi kita ingin kemana?’’tanyanya bingung. ‘’Ladang penuh kenangan’’senyumku yang masih berlari sembari menarik tangan Marine.  
  ‘’Dear Shiva
  Di dunia , aku sudah tidak apa apa karena ada saudara kembarmu,  Marine.
Aku menulis surat ini jika kamu tidak melihatku lagi di Surga. Aku ingin  kamu tenang disana, tidak perlu khawatir jika aku akan mencoba bunuh diri lagi. Ternyata aku tidak jadi pindah rumah lagi. Dan itu tandanya aku masih bisa bermain dengan Marine. Walaupun aku tidak bisa menyusulmu sekarang. Tapi aku akan menyusulmu jika saatnya telah tiba. Berjanjilah jika aku dan Marine sudah berada di atas sana. Kita akan bermain dan bercanda bersama tanpa takut ada yang memisahkan kebersamaan kita disana.
Pertanda temanmu di dunia
Mira.


Gambaran 2013 .-.

   Gambaran hasil jerih payah 1 malam 1 hari. Rambut males di shading jadi gitu aja. Background hasil comot. Nggak dikasih nama yang bikin biar GREGET. Ini charackter punya ema Tooyama, dari i am HERE. Tapi nggak tau nama ceweknya siapa. Nggak bisa gambar sebagus sang master. Abal pun jadi.. Hehehehe, tadinya pengen dibuang. Tapi kata ayahku suruh disimpen nanti bisa dibikin ulang terus dibandingin, kali ada perkembangan. Pas dilihat lihat aku jatuh cinta sama ni gambar, jadi aku usahain diedit terus di upload. Walau hasil editan abal ala Gaje Itu Indah

Kamis, 01 Agustus 2013

Suka Duka Buat Cerita

  Buat cerita itu susah bro, yang gampang mah cuman bacanya doang. Apalagi yang buat cerita kagak punya ide dan jarang baca novel. Kebanyakan baca komik walaupunn novel mungkin ada satu/dua kardus. Tetapi ane lagi suka komik bro ada gambarnya, kalo novel kan' kagak ada. Jika w bisa memilih bikin komik atau novel w lebih milih komik. Tapi sayang bro gambar gue ancur lebur. Bikin panel aja berantakan. Nasib nasib. Gue punya 2 temen (*udah gue ceritain di CURHAT) mereka tuh epic banget kalo buat cerita. Sekali nulis dah siap saji. Tapi mereka suka takut takut jadi nggak pernah dijadiin buku. Yang satu suka baca novel remaja, yang satunya lagi lebih suka humor. Gue yang lebih suka bergenre romance ujung ujungnya ke Humor. Nasib emang gak kemana.
  Gue itu kalo buat cerita harus selesai hari itu juga, jadi cerita gue dalam bentuk cerpen semua nggak pernah dalam bentuk novel. CAPEK BRO NULISNYA, lagian gue orangnya gregetan. Gue itu nggak suka baca cerita, jadi jika gue baca cerita nggak pernah gue baca ulang sampai berkali kali. Jadi maap maap kate kalo ada kata kata yang kurang dan kata kata yang aneh. Jangan salahkan gue, salahkan keyboard di laptop gue. Oh iya bah the way. Met lebaran ya, met idul fitri mohon maaf lahir batin.
Gue adalah orang Jawa, berteriak seperti orang makassar? atau padang?, bergaya seperti preman. Dimana letak gadis jawanya?? Kadang Gue suka gila mengingatnya lagi.
  Gue itu masih cewek bro, gue suka benda benda manis. Tapi males beli. Lebih meprioritaskan KOMIK dan ANIME daripada belanja baju dan perhiasan yang aneh aneh. Lagian bagi gue nggak usah beli. Dirumah numpuk dah kayak apaan. Wajah gue pas pasan jadi gue nggak pernah gaya, sekalipun gaya cuma dapet ketawaan bukan pujian. GUE.

Manusia Kaca

   Di sebuah rumah besar, ada seorang anak perempuan yang tubuhnya bagaikan kaca. Ketika tubuhnya tersentuh oleh benda tajam walaupun itu ujung penggaris atau ujung meja, tubuhnya akan terasa pecah, dan ketika ia telah terbangun. Ia sudah berada di rumah sakit. Namanya Sherly Sheena. Umurnya baru 13 tahun, tetapi kata dokternya ini adalah umur terlama, anak yang mempunyai tubuh seperti kaca. Sherly masih mempunyai keluarga kecil yang lengkap. Kakak, ayah, dan ibu. Kakaknya bernama Tiara Sheena. Ibunya sangat menyayangi Sherly lebih dari apapun, hingga membuat Tiara benci terhadap adiknya. Sherly tidak diperbolehkan oleh ibunya untuk bermain keluar kecuali jika bersama Tika. Selain itu Sherly hanya bisa melihat dunia luar lewat jendela. Bajunya yang dibikin khusus ada bantalan untuk berjaga jaga, selalu membuatnya gerah jika dimusim panas.
   Pada suatu hari, Sherly menemukan kakaknya di sebuah lapangan tepat disebelah rumahnya. Sedang bermain bola basket sendirian. Bergerak lincah bagaikan melayang di langit. ‘’Main basket itu enak ya kak?’’tanyanya lewat jendela. ‘’Ya enak dong, secara nggak kaya lo yang tubuhnya disenggol dikit dah masuk rumah sakit’’ketus kakaknya yang masih bermain bola basket.  ‘’Kalau tubuh ini sudah sembuh, kakak mau bermain denganku?’’harap Sherly terhadap kakaknya. ‘’Mana mungkin lah. Lo kan’ cuman hidup nunggu mati doang’’bentak kakaknya sembari membantingkan bola basketnya dan meninggalkan Sherly sendirian. ‘’Kenapa ya kakak suka marah marah. Salah ku apa coba?’’keluhnya sembari meninggalkan ruangan.
  ‘’DING DONG’’suara bel berbunyi tanda adanya tamu dirumah Sherly. Tiara membukakan pintu bagi yang membunyikan bel dirumahnya. ‘’Sherly nya ada?’’tanya Tika. ‘’Anak sialan itu? Ya adalah emang dia boleh kemana lagi selain sama lo? Dia kan’ cuman nunggu mati doang. Oh iya by the way kalo lo pengen ajak main dia, sekalian buat mati dia secepatnya’’ketus Tiara sembari membanting pintu ketika Tika sudah memasuki rumah. Ibu menuruni tangga dengan cepat karena ada suara keras yang ditimbulkan Tiara. ‘’Ada apa ini, Tiara?’’tanya ibunya. ‘’Tuh bocah pengen ketemua anak sialan’’ketus Tiara. ‘’Apa apaan sih kamu? Dia kan’ adekmu sendiri!’’bentak ibunya. ‘’Ya ya ya whatever’’kata Tiara tidak peduli sembari meninggalkan mereka berdua. ‘’Maaf ya Tika? Mencari Sherly? Ia ada di kamarnya, ke kamarnya gih’’senyumnya. Tika mengangguk tanda mengerti dengan segera ia berlari lari kecil menyusuri lorong menuju kamar Sherly.
  ‘’Sherly’’sahut Tika. Sherly membalikkan badan lalu terlihat girang karena kedatangan Tika. ‘’Tikaa’’. Mereka berdua berpelukan bagaikan adik dan kakak, sangat erat. ‘’Kakakmu kenapa tuh, kok pengen banget kamu.-‘’kata Tika sembari memperagakan tangannya memisahkan kepala dari badannya. Sherly yang mengerti itu  pun bilang, ‘’Benci punya adik yang nggak bisa diajak main kali’’. ‘’Tapi yaudah lah, semoga aku dan dia bisa baikan  lagi’’lanjutku girang. ‘’NEVER’’bentak Tiara yang tidak sengaja mendengar ucapan Sherly. ‘’Daripada LO mohon mohon, berharap biar bisa baikan sama GUE mendingan LO CEPET MATINYA’’bentak Tiara meninggalkan mereka berdua. ‘’Maaf ya, Tik. Kamu jadi lihat adegan yang aneh’’sedih Sherly. Tika memeluk Sherly lagi. ‘’Nggak apa apa, asal ia tidak melakukan hal hal bodoh yang bisa membunuhmu’’senyumnya. ‘’Kamu adalah teman sejatiku’’girang Sherly sembari memeluk balik Tika.
  ‘’Kamu mau ke taman?’’tawa Tika. ‘’Nanti aku tanyain ke ibumu’’lanjutnya dengan senyuman. Sherly menganguk lalu berjalan mengikuti Tika. Sangat kebetulan Ibunya Sherly melewati kamar Sherly. ‘’Maaf tante, Sherly boleh keluar?’’tanya Tika dengan sopan. Ibunya Sherly melirik Sherly dari bawah keatas. Sherly hanya tersenyum ketika dirinya merasa dilirik oleh ibunya sendiri. ‘’Boleh kok, asal hati hati ya Sherly, Tika’’senyum Ibunya sembari berjalan meninggalkan kamar Sherly. ‘’Mau melihat air mancur di taman kota nggak?’’tawar Tika. Sherly menganggukan kepala lalu menarik Tika keluar rumah. Menuju dunia bebas.
  Tika sangat hati hati menjaga Sherly. Ia rela meninggal demi Sherly. Karena Sherly adalah sahabat sejak kecilnya. Tika memperbolehkan Sherly menyentuh air mancurnya karena bentuk air mancur itu berbentuk lingkaran. “Masih sama seperti duu”girang Sherly sembari mencelupkan tangannya dibawah air mancur. ‘’Ya, karena ini adalah simbol persahabatan kita. Walaupun air mancur ini hancur sekalipun aku tetap akan menjadi sahabatmu’’senyum Tika sembari mengusap kepala Sherly dengan pelan. ‘’Padahal aku berharap bisa kesini bertiga bersama kakakku’’. ‘’Semoga ya’’senyum Tika lagi. Tali persahabatan mereka sangat erat tidak gampang putus walaupun dengan pedang setajam apapun. ‘’Apakah kau akan jadi sahabatku, selamanya?’’tanya Sherly. ‘’Ya’’. Mereka berdua tersenyum bersama diiringi nyanyian burung yang bersarang di sebuah pohon besar. Tetapi siapa duga tali persahabatan itu harus putus karena waktu?
  Suatu hari ketika Tika melihat Sherly sedang berjalan mengelilingi air mancur di saat malam hari. Ia merasa khawatir. Perasaannya nggak enak. Ia terus mengawasinya dari jauh. Tiba tiba ada mobil yang dikendarai oleh pemabuk yang hampir menabrak Sherly. Dengan segera ia berlari mendorong Tika yang sudah berada di detik detik terakhir. Hingga mobil itu menabrak Tika serta air mancur simbol persahabatannya itu. Sherly yang merasa dirinya tidak apa apa, menoleh dan ingin tahu siapa yang mendorongnya saat itu. ‘’TIKA’’kaget Sherly tidak percaya sembari berlari tergopoh gopoh berusaha memundurkan mobil sang pemabuk itu. Sherly menaiki mobil itu, sebelumnya ia menurunkan pemabuk itu dan mulai memundurkan mobil BMW yang telah menabrak sahabatnya. Ia melihat sahabatnya Tika tidak bernafas, badannya hancur karena gencetan yang disebabkan oleh tabrakan itu. Walaupun orang pemabuk itu sudah ditangkap. Tetapi nyawa Tika benar benar tidak bisa diselamatkan oleh dokter. Sherly hanya bisa menangis sembari menengok dari jendela. Air mancur yang sudah benar benar rusak. ‘’Kini hanya tersisa kenangan sedih yang ia tinggalkan untukku’’ujarnya sembari menitikkan air mata.
>>>Skip
   Esoknya ia mendapati kakaknya Tiara di sebuah lapangan di rumahnya, sedang bermain bola basket seperti biasa. ‘’Bolehkan aku bermain dengan kakak jika aku sembuh?’’tanyaku. Tiara menghentikan langkahnya dan menengok ke arah adiknya. ‘’Nggak mungkin, lagi kalo lo udah sembuh sekalipun. Gue tetep nggak mau bermain sama lo. Gue udahterlanjur BENCI SAMA LO YANG UDAH NGEREBUT KASIH SAYANG MAMA DARI GUE. ’’bentak Tiara yang melanjutkan permainannya. ‘’Jika aku menyusul Tika, apakah kakak akan senang?’’tanya Sherly lagi. ‘’Ya, sangat senang! Susul lah sana! Aku akan meloncat kegirangan bila yang lo bilang benar’’ketus Tiara. ‘’Ooh’’. ‘’Udah sana, kalo lo masuk rumah sakit karena ngomong sama gue disini. Nanti pertama kali disalahin itu GUE. Jadi mending LO jauh jauh deh dari GUE!’’bentak Tiara dengan ketus. Sherly kaget dan tertunduk sedih. Ia berlari lari kecil menuju kamarnya yang berada ditengah tengah kamar kamar tamu dan orang tuanya. ‘’Kakak benar benar benci aku’’
>>>Skip
  Ketika umur Tiara 17 tahun, sedangkan umur Sherly 15 tahun. Kebencian Tiara makin parah. Kadang ia membentak Sherly tanpa alasan membuat Ibunya memasukkan Tiara di RSJ (rumah sakit jiwa) selama setahun lebih. Kini mereka merayakan ulang tahunnya bareng karena tanggal dan bulan mereka lahir sama, hanya tahun saja yang berbeda. Orang tua mereka mengundang semua teman kedua putrinya. Tetapi yang sangat mengagetkan jika anaknya yang bernama Sherly tidak mempunyai teman sama sekali karena harus melakukan HomeSchooling. Sherly tertunduk sedih karena ia tidak mempunyai teman untuk diajak bercanda, dan bermain bersama. ‘’Aku rindu Tika. Andai aku tidak nekad bermain malam malam. Andai aku saja yang ditabrak’’ucap Sherly dengan murung. ‘’Ya, andai LO mati saat itu’’kata Tiara dengan ketus. Sherly menengok ke arah suara itu dan hanya tersenyum sembari berjalan menuju kamarnya untuk mengurung diri. ‘’Aku tidak butuh dunia ini’’
  Sebagai hadiah, Tiara diberikan sebuah motor balap berwarna merah. Sedangkan Sherly diberikan seekor anjing kecil berwarna cokelat muda yang sudah terlatih terlebih dahulu. Sherly sangat girang karena pada akhirnya ia mempunyai teman walaupun itu dalam wujud binatang sekalipun. Sherly memberi nama anjing kecil itu ‘Tika’. Agar ia merasa Tika akan terus bersamanya, dan terus bermain bersamanya.
  >>Skip
  Suatu malam, Sherly tidak mendapati Tika di kamarnya. Ia merasa bingung. Ia terus mencarinya kemana mana, hingga ia mendapati Tika sedang bersama Tiara di lapangan dirumahnya. Tetapi Tika dalam keadaan tidak bergerak. ‘’Apa yang kamu lakukan, kak?’’kaget Sherly yang melihatnya dari jendela. ‘’Umm, aku hanya bermain main dengannya kok’’kata Tiara yang memegangi muka Tika yang sudah nge-blur dan penuh dengan darah. ‘’Hanya bermain satu permainan’’lanjutnya. ‘’Permainan apa?’’tanya Sherly sembari menitikkan air mata. ‘’Hanya mengajak kenalan dengan motor baruku ini, hanya satu lindasan. Tika langsung mati. Waah seperti kejadian  3 tahun yang lalu ya, Sherly’’senyum Tiara yang menunjukkan tangannya yang penuh darah. ‘’Kenapa..’’. ‘’Kenapa? Karena GUE BENCI MELIHAT LO PUNYA TEMAN. GUE NGGAK PENGEN ADA YANG NYAYANGIN LO LAGI!’’bentak Tiara. ‘’Kakak kan’ masih punya teman banyak, ibu, ayah, dan aku. Seharusnya aku yang iri dengan kakak’’kata Sherly yang mengusap air matanya. ‘’TEMAN? Teman dari mana? Ooh, teman yang datang di pesta? Mereka bukan teman. Mereka hanya butuh duit Sher DUIT. Ibu hanya SAYANG SAMA LO, dan ayah JUGA KAGAK PEDULI SAMA GUE. DAN LO, W PENGEN LO MATI SHER MATI!’’bentak Tiara sehingga membangunkan Ayah dan Ibu. ‘’APA APAAN INI’’bentak Ayah. ‘’APA YANG KAMU LAKUKAN PADA ANJINGNYA SHERLY? DAN APA YANG KAMU KATAKAN PADA SHERLY HAH?’’bentak Ibu. ‘’Tuh kan’ Sher, SEMUANYA UDAH LO MILIKN. LO PUAS NGELIAT GUE MENDERITA. IBU DAN AYAH TAU GUE KAGAK TERLALU PANDAI NAIK MOTOR BALAP. TERAKHIR KALI GUE NAIK MOTOR BALAP, GUE MASUK RUMAH SAKIT DAN TIDAK ADA YANG PEDULI. SEMUA PERHATIAN TERTUJU SAMA LO SHER. Oh iya dan ketika gue pikir pikir ternyata kalian memberi ini karena GUE CEPET MATI KAN’ HAH CEPET MATI!’’bentak Tiara yang lalu menaiki motor balap itu dan pergi dari rumah. ‘’Anak itu harus dimasukkan RSJ lagi dengan waktu yang lama’’kesal Ayah yang lalu berjalan menuju kamarnya dengan amarah. ‘’Kamu nggak apa apa?’’tanya Ibu. Sherly mengangguk pelan dengan penuh kesedihan. ‘Maafkan aku kakak’ucap Sherly di dalam hatinya.
>>Skip
  ‘’Perasaanku nggak enak’’cemas Sherly yang sedang asik bermain dengan bonekanya ia beri nama ‘Cutie’. Sherly menengok jam, menengok kesana kemari. ‘’Aku harus pergi’’ucap Sherly sembari berlari keluar rumah, tidak mempedulikan aturan rumah. Terus berlari tanpa diketahui oleh siapa pun. Terus mencari arah letak kakaknya berada. Ketika merasa badannya sudah lelah berlari detakan jantungnya makin cepat, dan makin cepat. Ia menemukan kakaknya terkapar karena terguling dari atas tanjakan. Sherly tidak mempedulikan motor mahal milik kakaknya itu, ia dengan segera menuruni tanjakan dan berusaha membangunkan kakaknya itu.
   ‘’Kak, kak!’’sahut Sherly sembari menggucang guncangkan tubuh kakaknya itu. Tiara masih bisa berbicara walau matanya tetap tertutup. ‘’Sudah kuduga tidak ada yang peduli aku kemana, bahkan tidaka ada yang menolongku disini’’ucap Tiara yang nafasnya sudah pas pasan dengan air mata yang berwarna merah mengalir melewati pipinya dari matanya yang memar memar. ‘’Kita kerumah sakit ya, kak?’’panik Sherly sembari berusaha mengangkat badannya tetapi tidak bisa. ‘’Tidak usah, tidak akan ada yang sedih juga jika aku sembuh. Hidupku sudah berakhir disini. Cepatlah pergi. Biarkan kakakmu mati membusuk disini’’ucap kakakku. Sherly menggeleng gelengkan kepala sembari mencari cari letak telepon genggam milik kakaknya. Ketika sudah menemukannya, Sherly dengan sigap menelepon Ambulance untuk datang. ‘’Tolong bersabarlah’’tangis Sherly.
>>Skip Waktu.
  Di rumah sakit tempat Sherly dirawat. Sherly terbangun dari tidur panjangnya. ‘’Aku dimana? Kenapa semua gelap? Apakah aku buta?’’panik Sherly yang terus memegangi mukanya. ‘’Ya, tadinya kamu buta karena bola matamu sudah rusak karena bersentuhan dengan benda tajam dan mengalami pendarahan yang hebat. Tetapi bersyukurlah ada seseorang yang berbaik hati memberikan bola matanya padamu’’senyum seorang suster yang membuka kapas yang menutupi matanya. ‘’Siapa?’’tanya Sherly. ‘’Aku ingin berterima kasih padanya, dan melakukan apapun untuknya, sus!’’kata Tiara sembari mengguncang guncangkan tubuh sang suster. Suster itu terdiam lalu mengambil sebuah kursi roda. ‘’Mari saya antar ke ruangnya’’senyum suster itu yang membantu Tiara untuk duduk di kursi roda. Tiara terus bertanya tanya kepada suster yang membawanya terus menerus tanpa henti. Ia berhenti bertanya sementara ketika ia memasuki ruang mayat. ‘’Ruang mayat? Siapa yang meninggal? Apakah pendonornya telah meninggal?’’tanya Tiara lagi. Suster itu mengangguk. ‘’Adikmu, Tiara’’kata Suster itu sembari mendorong kursi roda itu mendekati jasad Sherly. ‘’Sherly? Ibu, Ayah. Kenapa. SHERLY KENAPA?’’panik Tiara yang berdiri dari kursi roda. ‘’Dia telah meninggal karena mendonorkan kedua matanya untukmu, sayang. Tetapi karena tubuhnya seperti kaca yang rapuh karena pertambahan umur. Dia meninggal karena alat alat operasi yang memindahkan bola matanya. Ia tersenggol banyak benda benda tajam. Ketika mereka tahu jantungnya masih berdetak, diadakan operasi dadakan. Tetapi hanya membuat nyawa Sherly melayang bersama Tika. Sekarag kamu senang kan’? Keinginanmu untuk melihatnya meninggal terwujudkan? Ayo, kamu bilang kamu akan meloncat loncat kegirangan bila melihatnya meninggal’’kesal Ibu yang ditahan oleh Ayah. Sherly kaget, ia ingat akan kata kata kasar yang pernah ia lontarkan pada adik kecilnya itu. ‘’Tidak mungkin, tidak mungkin. Sherly maafkan kakakmu yang bodoh ini. Maafkan kakakmu ini. Aku tidak bermaksud membuatmu menyusul Tika. Sherly, kamu masih bisa bernafaskan? Kita jalani hidup dengan normal yuk? Aku akan menjadi teman mainmu. Aku akan mengajarimu bermain bola basket’’ajak Sherly sembari mengguncang guncangkan tubuh adiknya yang tidak bernyawa. ‘’Sherly, tidak, Sherly TIDAK. SUSTER APAKAH RUMAH SAKIT INI MEMPUNYAI BOLA MATA CADANGAN YANG BERDARAH O?’’bentakku yang diiringi oleh tangis. ‘’Punya dek, tetapi kemarin bola mata itu sudah habis. Baru tadi pagi datang. Walaupun adek memasang bola mata itu pada adik anda. Tidak ada gunanya’’kata Suster. ‘’Ini, ada surat terakhir yang ia  kasih kepada saya jika ia meninggal saat operasi’’lanjut suster itu sembari memberika selembar kertas putih berisi tulisannya.
‘Ayah, Ibu. Jika aku meninggal dalam operasi ini. Jangan menangis melihat tubuhku yang sudah tak bernyawa. Berbahagialah jika kalian masih mempunyai Kak Tiara. Ia lebih baik dariku. Ia hanya membutuhkan kasih sayang. Kepada Kak Tiara. Jika aku meninggal dalam operasi ini. Aku hanya ingin meminta maaf karena telah memonopoli kasih sayang Ayah dan Ibu. Maafkan aku yang terus menganggu kehidupan kakak. Aku memang tidak bisa melakukan hal yang terbaik untuk kakak. Tetapi inilah yang aku bisa lakukan saat ini. Tersenyumlah kak, itulah permintaan terakhirku untuk kakak. Dan untuk kalian jadilah keluarga kecil yang harmonis tanpa aku ya? Semoga kalian berbahagia
                                                                                                                                    Dari manusia kaca
                                                                                                                                       Sherly.



Rehat

Bagi yang ngga tau, gue ngebuat komik di webtoon dengan judul 'cliche'. Komik tersebut sudah gue ulang sebanyak 3x dengan viewer yan...